Ilustrasi badai. (Pexels/Ralph W. lambrecht)
INDOZONE.ID - Petugas pemadam kebakaran pada Selasa (14/01/2025) menghadapi dua kebakaran hutan besar yang telah menghancurkan sebagian wilayah Los Angeles selama seminggu terakhir Angin gurun dan lanskap yang kering semakin membuat kondisi wilayah tersebut berbahaya.
Pada hari kedua, sekitar 8.500 petugas pemadam kebakaran dari tujuh negara bagian dan dua negara asing berhasil mencegah api membesar.
Mereka berhasil mengendalikan area kebakaran yang telah menghabiskan area seluas Washington DC.
Armada pesawat menjatuhkan air dan bahan kimia penghambat ke perbukitan terjal.
Baca Juga: Apa Penyebab Kebakaran Los Angeles? Mulai dari Cuaca hingga Kebijakan yang Error
Sedangkan petugas yang berada di darat dengan peralatan tangan dan selang bekerja tanpa henti sejak kebakaran melanda pada tanggal 7 Januari.
Kebakaran Palisades di tepi barat kota tetap stabil pada 23.713 hektar (96 km persegi) yang terbakar dan pengendalian meningkat 3 poin persentase menjadi 17% - pengukuran seberapa besar perimeter terkendali.
Kebakaran Eaton di kaki bukit sebelah timur kota mencapai luas 14.117 hektar (57 km persegi) dengan pengendalian naik 2 poin menjadi 35%.
Sejak bulan April tahun lalu, California Selatan tidak mengalami hujan yang berarti.
Kekeringan tersebut mengubah semak belukar menjadi kayu bakar ketika angin Santa Ana yang berasal dari gurun bertiup kencang melewati puncak bukit dan menerobos ngarai.
Hal tersebut menyebabkan bara api beterbangan hingga sejauh 2 mil.
Kondisi bendera merah diperkirakan berlangsung hingga Rabu setelah angin mencapai puncaknya semalam dengan hembusan melebihi 50 mil per jam (80 kpj), kata Dinas Cuaca Nasional.
Menurut laporan dinas cuaca, pada Selasa siang angin bertiup lebih lemah. Namun diperkirakan akan mencapai puncaknya sekitar pukul 3 pagi pada hari Rabu dengan hembusan angin di pegunungan kemungkinan mencapai 70 mph.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters