INDOZONE.ID - Sejak hari Senin (13/1/2025) lalu, ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) mengalami keributan dengan ormas Pemuda Pancasila (PP) di daerah Blora, Jawa Tengah, hingga hari Selasa (14/1/2025).
Hal ini mengakibatkan banyak kerusakan kendaraan dan banyak orang luka-luka.
Berikut fakta-fakta dibalik keributan antara ormas GRIB dan Pemuda Pancasila.
Baca Juga: Dibuka Januari 2025 dengan Bunga Cuma 0,5%, Simak Perhitungan KUR untuk UMKM
Pada hari Senin (13/1/2025), ormas PP menggeruduk markas GRIB di Kecamatan Ngawen Blora.
Hal ini didasari ketidaksetujuan ormas PP terhadap kehadiran GRIB yang dinilai sebagai organisasi ilegal.
Menurut MPC PP Munaji, keberadaan GRIB dianggap beroperasi secara ilegal dan meresahkan masyarakat.
“Perlu diingat yang saya sampaikan, bahwa Pemuda Pancasila dan masyarakat tidak suka hadirnya GRIB di Blora. Kalau ada, pasti akan berurusan dengan kita. Kalau mau kepingin jadi organisasi di Blora, izin legalitas harus dipenuhi dulu,” ujar Munaji dalam video wawancara yang beredar di media sosial.
Dari aksi ini ini tidak ada korban jiwa dan kerusakan yang terlibat.
Sayangnya, kerusuhan tersebut berlanjut hingga hari selanjutnya. Pada hari Selasa (14/1/2025), terjadi kericuhan antara ormas PP dan GRIB di beberapa titik daerah Blora.
Kericuhan pertama terjadi di perempatan Karangjati. Mobil oranye milik PP sedang berhenti di lampu merah kawasan tersebut.
Tiba-tiba sekelompok orang dari ormas GRIB melakukan aksi perusakan mobil di perempatan tersebut.
Tidak hanya itu, mereka juga memukul beberapa anggota PP hingga luka-luka.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Amatan