Kategori Berita
Media Network
Kamis, 14 NOVEMBER 2024 • 19:38 WIB

Unras di Bawaslu Dekat Dengan Tempat Penitipan Anak, Hendy Minta Maaf ke Pengasuh

  Para pengunjuk rasa saat orasi dari atas mobil komando dengan Sound System.

INDOZONE.ID - Aksi unjuk rasa (unras) dilakukan di depan Kantor Bawaslu Jember, Rabu (13/11/2024) kemarin. Aksi unjuk rasa yang dilakukan ratusan orang yang menamakan dirinya Aliansi Masyarakat Peduli Pemilu Jurdil (AMP2J) itu, menuntut penyelenggara Pilkada yang tidak netral.

Untuk mendapat sanksi dan dipecat dari jabatannya. Dari aksi unras itu, sayangnya sampai terjadi kericuhan dan ratusan massa aksi merobohkan pagar depan Kantor Bawaslu Jember.

Namun demikian, diketahui dari lokasi aksi unras, ternyata Kantor Bawaslu Jember bersebrangan dengan rumah yang menjadi tempat penitipan anak.

Baca Juga: Aplikasi untuk Pantau Pilkada 2024 Eror, Bawaslu Kota Yogyakarta: Sistem Down

Diketahui ada 15 orang anak yang diasuh di dalam tempat penitipan anak itu. Saat terjadinya unras, menurut Salah Seorwng Pengasuh Tempat Penitipan Anak (TPA) Martina Ewa (52).

Anak-anak yang dirawatnya sempat terganggu dengan adanya aksi unras. Terlebih dari suara tumpukan sound system (pengeras suara) yang dibawa oleh mobil bak terbuka yang dibawa saat berlangsungnya aksi unras.

  Dari aksi unras itu, sayangnya sampai terjadi kericuhan dan ratusan massa aksi merobohkan pagar depan Kantor Bawaslu Jember.

"Benar ini tempat penitipan anak (TPA), kalau berdirinya kalau tidak salah (sekitar tahun) 2008. Kalau anak-anak di sini yang dititipkan ada 15 orang. Kisaran umur 2 bulan ada dua orang, yang umur 1-5 tahun itu 13 orang," ujar Martina.

"Pas jam tidur. Anak-anak selesai mandi, minum susu, berdoa, lalu tidur. Karena mendengar bunyi-bunyi, tidak tidur semua. Ada yang nangis, karena berisik kan,” sambungnya.

Baca Juga: H-13 Pilkada 2024, Bawaslu Kota Yogyakarta Bekali Panwascam Mengenai Pembekalan Logistik Surat Suara

Dari kejadian itu, perempuan asal Flores ini meminta agar saat adanya aksi untuk lebih memperhatikan lingkungan.

"Saya minta diperhatikan, apalagi kami sebagai yang dititipkan oleh orang tua anak-anak ini. Untuk (aksi demo) sebisanya memperhatikan lingkungan sekitar," ucapnya.

Sedikit membahas singkat tentang keberadaan TPA yang berlokasi di seberang jalan Kantor Bawaslu Jember itu. Diakui oleh Martina, TPA itu dikelola oleh umat Katolik dari Ordo Karmel. Tapi mayoritas anak yang dititipkan ini dari keluarga muslim.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Unras di Bawaslu Dekat Dengan Tempat Penitipan Anak, Hendy Minta Maaf ke Pengasuh

Link berhasil disalin!