Visual gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT.
INDOZONE.ID - Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tengara Timur (NTT), kembali mengeluarkan erupsi pada, Kamis (7/11/2024), dengan getaran kuat dan hujan abu yang melanda daerah sekitarnya.
Erupsi ini menambah rangkaian aktivitas vulkanik yang meningkat sejak awal November, membuat warga di sekitar gunung menjadi lebih waspada.
Pada Senin, 4 November 2024, gunung ini mengeluarkan kolom erupsi setinggi 1.500 meter, membuat Desa Dulipali dan daerah sekitarnya menjadi lebih buruk.
Pemerintah meminta warga untuk siaga dan segera mengungsi ke zona aman untuk menghindari risiko yang lebih besar sebagai tindakan darurat.
Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Muntahkan Lava Sejauh 1,5 Km
Pada 4 November 2024, gunung berapi meletus, menyebabkan sepuluh orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Sebagai akibat dari keadaan ini, pihak berwenang dan tim SAR harus bekerja dengan cepat untuk membantu warga di sekitar gunung yang terkena dampak langsung dari bencana ini.
Pemerintah daerah dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) saat ini mengutamakan keselamatan warga, dan mereka terus memberikan informasi dan instruksi tentang keselamatan masyarakat di wilayah tersebut.
Baca Juga: Gunung Semeru Alami Erupsi Sebanyak 8 Kali Secara Terus-menerus
Berbagai langkah mitigasi segera diambil untuk mengurangi risiko bagi warga, termasuk:
Gunung Lewotobi Laki-Laki memiliki sejarah erupsi yang panjang dan pola erupsi yang sering terjadi. Disebabkan oleh aktivitas tektonik yang kuat di wilayah tersebut, tekanan magma yang terus meningkat di bawah permukaan menyebabkan erupsi ini.
Gas vulkanik, perubahan suhu, dan tekanan dari dalam perut bumi juga mendorong magma naik ke permukaan, menyebabkan erupsi yang kuat dan material vulkanik yang berbahaya bagi warga.
Gunung Lewotobi Laki-Laki diketahui sangat aktif. Tercatat lima kali erupsi sejak awal 2024 yang terakhir terjadi pada 4 November 2024 dan menewaskan orang. Gunung ini memiliki ciri khas bahwa letusan kecil sering terjadi sebelum letusan besar.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters