Kategori Berita
Media Network
Rabu, 02 OKTOBER 2024 • 08:45 WIB

3 Bocah SD Kelas 2 Diduga Lecehkan Teman Sekelas, Korban Sebulan Takut Sekolah

"Sehingga tinggal korban dan ketiga teman lelakinya itu. Mereka satu kelas. Ketiga lelaki teman korban itu menutup pintu dan diganjal dengan gagang sapu. Salah satu (terduga pelaku) teman lelakinya memukul korban dengan songkok, dan satunya menarik korban sampai menangis (menjauh dari pintu kelas)," ujarnya.

"Kemudian untuk rekaman video lain atau scene ketiga. Dari rekaman video kamera CCTV itu tampak ada percakapan, tapi tidak terdengar. Tapi dari pengakuan korban, saat itu ketiga teman lelakinya menyampaikan jika ingin pintunya dibuka. Korban, maaf harus buka baju dan maaf susunya (payudara) harus mau dipegang dulu. Baru diperbolehkan pulang dan pintu ruang kelas dibuka," sambungnya.

Dari pengakuan korban itu, lebih lanjut kata Isna, juga dibenarkan oleh salah satu terduga pelaku. Karena dari kejadian tersebut. Untuk awal musyawarah dan asessment sudah dilakukan pihak sekolah, dengan ketiga orang tua terduga pelaku serta ortu korban.

"Tapi memang tidak sampai terjadi hal itu (korban buka baju). Karena beruntung orang tuanya sudah datang dan menjemput. Korban pun sempat berlari dan langsung memeluk ibunya dengan menangis. Dari kejadian inilah kemudian ibunya meminta rekaman CCTV, dan asessment awal itu," ucapnya.

Baca Juga: Korban Dugaan Pelecehan Rektor UP Edie Toet Selesai Diperiksa, Ini yang Digali Polisi

Dari kejadian ini, kemudian dilanjutkan musyawarah dan asessment awal. Pihak sekolah memberi keputusan untuk memindahkan ketiga orang terduga pelaku ke kelas yang berbeda dengan korban.

"Nah setelah dipindahkan itu, orang tua korban tetap tidak menerima keputusan tersebut dan masih merasa keberatan. Akhirnya, orang tua mengajukan banding menuju Dinas Pendidikan setempat," jelas Isna.

"Namun, hasil banding yang didapat adalah, Dispendik menyerahkan sepenuhnya keputusan itu pada pihak sekolah. Kemudian dibantu untuk melakukan mediasi dengan pihak UPTD PPA DP3AKB Jember," sambungnya.

Hingga saat ini, lanjut Isna, proses tersebut masih berlanjut. Pihak keluarga korban enggan membawa permasalahan tersebut menuju ranah hukum dan memilih untuk diselesaikan secara musyawarah.

Baca Juga: Hari Ini! Polda Metro Periksa 2 Korban Dugaan Pelecehan Rektor UP Nonaktif Edie Toet

"Yang pasti karena korban masih anak-anak, pelaku juga masih anak-anak. Jadi kita usahakan bagaimana permasalahan ini bisa selesai secara kekeluargaan terlebih dahulu," ucapnya.

"Proses mediasi juga sudah dilakukan bersama dengan DP3AKB, pihak yayasan sekolah serta keluarga korban maupun pelaku. Sampai sekarang masih berlangsung, dan kami akan mendampingi korban hingga tuntas," imbuh Isna.

Isna juga menambahkan, terkait kejadian ini korban tidak mau sekolah selama kurun waktu sebulan belakangan.

"Korban menjalani sekolah secara daring. Tuntutan dari orang tua adalah memindahkan pelaku ke sekolah lain yang masih satu yayasan, baru nanti putrinya akan bersekolah secara normal kembali," tandasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

3 Bocah SD Kelas 2 Diduga Lecehkan Teman Sekelas, Korban Sebulan Takut Sekolah

Link berhasil disalin!