INDOZONE.ID - Menkes Budi Gunaidi Sadikin ungkap bela sungkawa atas meninggalnya ayah dokter Aulia Risma Lestari. Kabar duka itu dibenarkan pada Selasa (27/8/24).
Sebelumnya, dokter Aulia diberitakan bunuh diri saat menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesi (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, di RSUP Dr. Kariadi.
Dari sejumlah catatan, ditemukan beberapa tulisan korban tidak kuat menahan perundungan dan beban kerja yang terlalu berat.
Belum Genap 40 hari wafatnya dokter Aulia, sang Ayah menyusul kepergian putri tercintanya.
Menteri Kesehatan Budi Gunaidi Sadikin mengonfirmasi Mohamad Fakhruri, ayah dokter Aulia Risma meninggal dunia pada Selasa (26/8/24) di RSCM Jakarta sekitar pukul 01.24 WIB.
Kondisi kesehatan ayah dokter Aulia Risma memburuk usai berita kepergian putrinya. Diduga Fakhruri merasa sangat terpukul sehingga jatuh sakit.
Setelah sang putri dimakamkan pada Selasa (13/8/24) lalu, Fakhruri dibawa ke RSUI Harapan Anda lalu dirujuk ke RSUD Kardinah.
Menkes Budi Gunaidi Sadikin menawarkan agar ayah dokter Aulia dirujuk ke RSUP Nasional DR Cipto Mangunkusumo Jakarta pada Minggu (18/8/24)
Baca Juga: Viral Mahasiswi PPDS UNDIP Bunuh Diri, Diduga Tak Kuat Menahan Bully
Sebelumnya, dokter Aulia ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di Jalan Lempongsari, Semarang, Jawa Tengah pada Senin (12/8/24).
Dari hasil pemeriksaan, korban menyuntikkan obat bius jenis Roculax ke dirinya sendiri. Obat ini hanya bisa diakses oleh dokter anestesi atau program dokter spesialis anestesi.
Diketahui dokter Aulia sedang menjalani studi Program Pendidikan Dokter (PPDS) Anestesi di Universitas Diponegoro, tepatnya di RSUP Dr Kariadi Semarang.
Dokter Aulia diduga menjadi korban perundungan dari para seniornya. Hal itu yang disebut menjadi pemicu korban mengakhiri hidupnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: ANTARA, X @zenrs