INDOZONE.ID - Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat, saat ini mengalami bencana alam banjir dan tanah longsor (10/3/2024).
Hujan deras yang tak henti-hentinya selama beberapa hari terakhir, telah menyebabkan evakuasi massal, merenggut nyawa banyak orang, dan merusak infrastruktur kota dan desa.
Dalam pemaparan di bawah ini, kita akan membahas dampak dari peristiwa ini, menyoroti kerugian yang ditimbulkan, serta upaya penyelamatan yang sedang dilakukan.
Banjir dan tanah longsor yang disebabkan oleh hujan deras selama beberapa hari terakhir telah merenggut nyawa dan merusak wilayah Sumatra Barat, khususnya di ibu kota provinsi Padang, dan delapan daerah sekitarnya.
Lebih dari 75.000 orang telah dievakuasi, sementara setidaknya 21 orang telah meninggal dan 6 orang masih belum ditemukan.
Kejadian ini telah merusak hampir 700 rumah, jembatan, sekolah, dan lahan pertanian seluas 113 hektar.
BPBD telah memfokuskan pada tiga area yang terkena dampak, termasuk sebuah desa di kecamatan Sutera, yang terisolasi setelah mengalami tanah longsor dan banjir.
Baca Juga: Banjir Kendari, 31 Orang Berhasil Dievakuasi Basarnas
Tim penyelamat terus mencari korban yang masih belum ditemukan, melibatkan sekitar 150 orang dari berbagai organisasi bencana di Sumatra Barat.
Meskipun air mulai surut setelah banjir, akses ke daerah yang terdampak tanah longsor tetap sulit karena medan berbukit.
Sebagian besar warga yang dievakuasi berkumpul di mesjid terdekat, karena tidak ada tempat penampungan sementara yang didirikan. Mereka juga mendapatkan bantuan makanan, air, dan obat-obatan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com