INDOZONE.ID - Keadaan di Jalur Gaza kembali menarik perhatian dunia internasional pada Selasa (5/3/2024), khususnya setelah pernyataan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.
Dalam upaya perundingan untuk mencapai gencatan senjata antara Hamas dan Israel, Biden menegaskan bahwa masa depan kesepakatan tersebut kini berada di tangan Hamas.
Sementara delegasi Hamas, Qatar, dan Mesir, berusaha merumuskan kesepakatan selama bulan puasa Ramadan yang akan segera tiba, Israel mempertahankan posisinya untuk jeda pertempuran demi menyelamatkan sandera dan mendapatkan bantuan.
Namun, tuntutan utama dari Hamas dan ketidakpastian di medan kemanusiaan Gaza menjadi faktor krusial dalam proses perundingan yang penuh tekanan ini.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengungkapkan bahwa kemungkinan gencatan senjata di Jalur Gaza sekarang bergantung pada tindakan Hamas.
Dalam upaya menjelang bulan Ramadan, negosiasi berlangsung di Kairo antara delegasi Hamas, Qatar, dan Mesir, tanpa kehadiran Israel.
Biden menekankan bahwa Israel telah berkooperasi, tetapi bola kini ada di tangan Hamas untuk membuat keputusan penting ini.
Baca Juga: Menteri Israel Usulkan Penghapusan Bulan Ramadhan Demi Kelancaran Perang
Hamas, melalui pejabatnya di Beirut, seperti Osama Hamdan, menegaskan tuntutannya, termasuk akhir dari serangan militer Israel, penarikan pasukan Israel, dan pengembalian warga Gaza ke rumah mereka.
Di sisi lain, Israel lebih tertarik pada jeda pertempuran untuk menyelamatkan sandera dari Gaza dan mendapatkan lebih banyak bantuan.
Perwakilan pemerintah Israel menyatakan bahwa Hamas perlu "turun dari posisi ilusi mereka" dan mengakui tekanan militer yang dihadapi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters.com