INDOZONE.ID - Sejak dimulainya serangan ke jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, sekitar 30 ribu tentara Israel telah mengalami gangguan mental, dengan sebagian dari mereka mengalami gangguan jiwa yang serius.
Menurut pernyataan resmi militer Israel, lebih dari 85 persen dari mereka yang mencari perawatan psikologis telah kembali bertugas setelah mendapatkan bantuan.
Namun, situasi tersebut juga menunjukkan dampak yang serius dari konflik Israel-Gaza. Sebanyak 200 tentara telah diberhentikan dari angkatan darat karena masalah psikologis yang mereka alami akibat perang yang berkepanjangan.
Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, Korps Medis Tentara Israel berencana membuka pusat kesehatan mental baru.
Pusat tersebut bertujuan untuk memberikan bantuan kepada para tentara yang mengalami gangguan stres pasca trauma, akibat serangan ke Gaza.
Pusat kesehatan mental ini akan dilengkapi dengan klinik pengobatan yang khusus menangani gangguan stres pascatrauma di kalangan personel militer.
Baca Juga: 4 Fakta di Balik Keputusan Israel Memboikot Pertemuan Gencatan Senjata di Kairo
Yekhiel Levechitz, kepala departemen klinis penyakit mental tentara Israel, mengungkapkan bahwa sekitar 3.000 tentara telah menjalani pemeriksaan oleh para ahli kesehatan mental sejak dimulainya konflik pada 7 Oktober.
Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani masalah kesehatan mental yang dialami oleh personel militer yang terlibat dalam konflik.
Konflik bersenjata selalu meninggalkan dampak yang kompleks dan seringkali terabaikan terhadap kesehatan mental para prajurit yang terlibat.
Writer: Putri Octavia Saragih
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Anadolu Agency