INDOZONE.ID - Ajang Miss Universe Indonesia kembali menyedot perhatian usai keputusan Vina Anggi Sitorus untuk mundur dari kontes kecantikan itu.
Padahal, wakil Provinsi Sumatera Utara itu sudah masuk 16 besar di kontes kecantikan tersebut.
Kontroversi perhelatan Miss Universe ini bukanlah kali pertama terjadi. Pada Miss Universe Indonesia 2023 lalu, publik dihebohkan kasus body checking oleh penyelenggara.
Kasus Body Checking Miss Universe Indonesia 2023
Kasus body checking Miss Universe 2023 mencuat dari unggahan Province Director Miss Universe Indonesia (MUID) Bali, Sally Giovanny.
Dia menyampaikan kecurigaannya ihwal kecurangan dalam penentuan pemenang kontes kecantikan tersebut.
Saat itu, Sally membagikan sejumlah syarat dalam penentuan pemenang yang harus dipenuhi pada finalis Miss Universe Indonesia 2023.
Salah satu yang ia highlight adalah syarat tinggi badan yang minimal harus 168 cm.
Hal ini ia persoalkan, karena Fabienne Nicole yang menjadi pemenang Miss Universe Indonesia 2023, disebut memiliki tinggi kurang dari 168 cm.
Baca Juga: COO Miss Universe Indonesia Ditahan Polda Metro, Kuasa Hukum Ajukan Penangguhan Penahanan
Setelah unggahan itu, Sally membagikan isu pemotretan tanpa busana para finalis, yang dilakukan saat body checking atau pemeriksaan tubuh para peserta.
Unggahan itu membuat heboh publik dan memunculkan kontroversi. Sejumlah pihak yang memiliki keterlibatan dalam ajang tersebut, membenarkan hal tersebut, namun ada juga yang memberi bantahan.
Pelecehan Seksual Jerat COO di Miss Universe Indonesia 2023
Usai kehebohan di media sosial yang diawali unggahan Sally Giovanny pada awal Agustus 2023, persoalan ini akhirnya bergulir ke ranah hukum.
Ujungnya pada 7 Maret 2024, Chief Operating Officer (COO) Miss Universe Indonesia Andaria Sarah Dewia, divonis 1 tahun 4 bulan penjara.
Saat itu, majelis hakim menyebut perempuan yang akrab disapa Sarah itu terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana kekerasan seksual berbasis elektronik.
Selain itu, hakim juga memberikan hukuman denda Rp100 juta yang dapat diganti dengan hukuman penjara tambahan selama 3 bulan jika denda tak dibayarkan.
Majelis hakim juga mewajibkan Sarah untuk membayar restitusi pada para korban senilai Rp738 juta, atau hukuman penjara selama 3 bulan.
Hukuman tersebut lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntu Umum (JPU), yang menginginkan Sarah dihukum 2 tahun penjara, dengan denda Rp200 juta atau 6 bulan kurungan badan.
Adapun nilai restitusi yang dijatuhkan hakim, sudah sesuai dengan tuntutan JPU.
Mellisa Anggraini yang mewakili korban selaku pengacara, tak puas dengan hukuman tersebut. Dia menilai Sarah seharusnya mendapat hukuman lebih berat atas pelecehan yang dia lakukan.
Sementara itu, Sarah membantah melakukan tindakan yang ditudingkan padanya. Menurutnya, masyarakat hanya melihat kasus ini dari sebelah pihak, sambil mengabaikan sudut pandang dari pihaknya.
Mundurnya Para Petinggi Miss Universe Indonesia 2023
Saat kasus ini bergulir, sejumlah petinggi dalam organisasi Miss Universe Indonesia, memutuskan mundur dari keterlibatan mereka di ajang kontes kecantikan tersebut.
Sally Giovanny memutuskan mundur usai membuka aib tersebut di akun Instagramnya. Hal yang sama dilakukan National Director Miss Universe Indonesia Bali, Rizky Ananda Musa.
Keduanya merupakan pihak yang paling vokal dalam kasus tersebut. Alasan mereka untuk mundur pun sangat jelas, karena terjadi ketidakberesan dalam penyelenggaraan Miss Universe Indonesia 2023.
Namun selain itu, ada tiga petinggi Miss Universe Indonesia 2023 lainnya yang melakukan langkah serupa.
Mereka adalah Direktur Visual, Rio Motret; Beauty Director, Slam Wiyono; bahkan CEO Miss Universe Indonesia 2023, yaitu Eldwen Wang.
Berbeda dari Sally dan Rizky, ketiga orang tersebut tak menyinggung kasus body checking saat mengumumkan langkah untuk mundur.
2 Finalis Miss Universe Indonesia 2024 Mundur
Pada penyelenggaraan Miss Universe Indonesia 2024, Vina Anggi Sitorus dan Karen Afralia Nijsen, memutuskan tak meneruskan langkahnya dalam kontestasi kecantikan ini.
Keputusan ini sedikit janggal, karena tak selaras dengan 'ambisi' Vina untuk menjadi juara di ajang ini. Sebab Vina yang merupakan runner up pada Miss Universe Indonesia 2023, kembali maju tahun ini.
Baca Juga: Bantah Tudingan Lecehkan Para Finalis, COO Miss Universe Indonesia: Saya Berani Bersumpah!
Tak heran, keputusan mundur Vina menimbulkan pertanyaan. Apalagi, keputusan ini dibuat saat Vina telah masuk 16 besar.
"Kepada La Vinas tersayang. Kita begitu dekat namun begitu jauh tahun lalu. Aku tahu itu terlalu menyakitkan setelah semua kerja keras dan pengorbanan yang kita berikan. Itulah sebabnya aku memuji kita atas keberanian untuk tetap memilih untuk bersatu dan setidaknya mencoba lagi tahun ini," kata Vina Anggi Sitorus di postingan Instagram-nya.
Baik Vina maupun Karen, tak mengungkap alasan mereka untuk mundur dari ajang itu. Malahan alasan yang diungkap Karen terkesan dibuat-buat, karena menyebut keinginan untuk melanjutkan pendidikan, yang seharusnya telah ia pertimbangkan sebelum mulai mengikuti kontes Miss Universe Indonesia 2024.
"Faktor-faktor berkaitan dengan durasi, komitmen dan kendala lainnya belum dapat diselesaikan, dan saya berencana untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi," kata Karen.
Sikap Vina dan Karen, justru menunjukkan kemiripan dengan sikap Eldwen Wang, Slam Wiyono, maupun Rio Motret, yang tak bersuara ihwal apa yang terjadi sehingga membuat mereka tak mau lagi terlibat dalam penyelenggaraan acara tersebut pada tahun lalu.
Jadi, ada apa dengan Miss Universe Indonesia 2024?
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Instagram/vinaanggisitorus, Instagram/karennijsen