"Kami pasang (rumput) dengan cara mengerol rumput-rumput. Dari rol tersebut maka rumput-rumput akan pelan-pelan bersatu. Dan hari ini usia (rumput) sudah cukup matang dan sudah kuat," ujarnya.
Ia menjelaskan, menjelang penggunaan SUGBK untuk laga timnas Indonesia, pihaknya sudah memangkas rumput lapangan.
Selanjutnya, menjelang hari pertandingan, pihak pelatih timnas maupun dari PSSI bisa meninjau kembali kondisi rumput yang ada.
"Jika perlu dipotong lagi lebih pendek, kami akan sesuaikan," ujarnya.
Baca Juga: Perbedaan Sistem Pemilu Amerika Serikat dan Indonesia, Termasuk Pengertian Elector College
Akan tetapi kenyataannya, kualitas rumput lapangan SUGBK mendapatkan kritikan dari beberapa pemain Jepang jelang pertandingan. Takumi Minamino adalah pemain Jepang pertama yang menyoroti kualitas rumput SUGBK.
Komentar tersebut diutarakan Minamino usai menjajal lapangan SUGBK dalam sesi latihan resmi Jepang jelang menghadapi Timnas Indonesia malam nanti WIB. Ia menyebut ada beberapa titik bahwa lapangan tidak rata, dan rumput juga terasa keras.
Stadion Utama Gelora Bung Karno.
"Rumputnya tidak rata dani ada bagian yang terasa lebih lembut atau memantul. Ini menjadi tantangan, terutama saat menendang bola. Tapi saya optimis bisa menciptakan peluang di depan gawang," ungkap Minamino.
Selain Minamino, kipper Jepang, yakni Zion Suzuki, juga memberikan kritikan terhadap kualitas rumput SUGBK.
Bahkan Suzuki menyebut kondisi rumput lapangan di SUGBK berpotensi besar untuk memberikan kerugian terhadap gaya bermain Jepang yang menggandalkan umpan-umpan pendek.
"Kondisi rumput di sini (SUGBK) tak terlalu memuaskan. Bola bisa memantul saat melakukan umpan satu-dua, jadi kami harus berhati-hati," ucap Suzuki.
Pihak PPKGBK menjalin kerja sama dengan konsultan berpengalaman dalam pengelolaan stadion berstandar internasional untuk meningkatkan kualitas rumput GBK.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Antara