"Untuk rencana ke depan, pengelola GBK tengah mempersiapkan metode lay & play, menyadur teknik pengelolaan rumput yang dilakukan Singapore," tulis pernyataan resmi pihak PPKGBK.
"Teknik ini disertai dengan pengembangan nursery yang cukup luas dan pengadaan peralatan yang customized," lanjut pernyataan tersebut.
Kondisi rumput SUGBK yang kurang menjanjikan sendiri sejatinya bukan hanya merugikan Jepang, tapi juga Timnas Indonesia sendiri.
Dengan kondisi seperti itu, sulit bagi Timnas Indonesia mampu menampilkan performa terbaik mereka untuk meraih hasil maksimal melawan Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Padahal, seluruh rakyat Indonesia sangat berharap bahwa skuad Garuda mampu membuat kejutan di pertandingan ini demi menjaga asa mereka berlaga di Piala Dunia 2026.
Kini kita semua berharap bahwa performa Timnas Indonesia tak terpengaruh terhadap kualitas rumput di SUGBK.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Antara