Kategori Berita
Media Network
Jumat, 25 OKTOBER 2024 • 19:08 WIB

Kurang Literasi Kurang Kritis: Manfaat Membaca dan Tantangan di Era Digital

Bayangkan siswa menjelajahi dunia Narnia yang fantastis dengan "The Chronicles of Narnia" karya CS Lewis, – sekelompok anak menemukan tanah ajaib yang tersembunyi di dalam lemari pakaian, di mana mereka terlibat dalam pertempuran dan pencarian epik bersama hewan yang bisa berbicara dan makhluk mitos atau mengungkap misteri Mesir kuno dengan "The Kane Chronicles" karya Rick Riordan – saudara kandung menemukan bahwa mereka adalah keturunan penyihir Mesir kuno dan harus menjelajahi dunia para dewa, monster, dan mantra untuk menyelamatkan keluarga mereka dan mencegah kekacauan melanda dunia modern.

Cerita-cerita ini menuntut perhatian siswa dengan menjalin plot yang rumit dan mengembangkan karakter yang kompleks, membawa mereka melampaui layar untuk benar-benar menghuni dunia dan perspektif yang berbeda.

Meningkatkan Pemikiran Kritis

Buku menantang siswa untuk berpikir kritis dan analitis. Selain itu, proses membaca mendorong refleksi dan merangsang keingintahuan intelektual, menumbuhkan kebiasaan mempertanyakan asumsi dan mencari pemahaman yang lebih dalam. “1984” karya George Orwell adalah contoh utama buku yang memicu pemikiran kritis.

Eksplorasinya terhadap totalitarianisme, pengawasan, dan kebebasan individu mendorong pembaca untuk mempertanyakan norma-norma masyarakat dan mempertimbangkan dampak kontrol pemerintah terhadap kebebasan pribadi. Konten yang menggugah pikiran seperti itu mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan analitis mereka dan membentuk opini yang beralasan.

Mengurangi Stres dan Meningkatkan Relaksasi

Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, siswa sering menghadapi tekanan yang signifikan akibat tekanan akademis, ekspektasi sosial, dan kegiatan ekstrakurikuler. Membaca buku memberikan pelarian yang damai dari tekanan-tekanan ini. Penelitian telah menunjukkan bahwa membaca dapat mengurangi stres hingga 68%.

Baca Juga: Viral Pria di Sulsel Tersengat Listrik saat Hendak Pasang Baliho di Billboard, Kondisinya Kritis

Misalnya, membaca buku yang menenangkan seperti “What to Do When You Worry Too Much” karya Bonnie Mathews membantu anak-anak usia sekolah mempelajari teknik-teknik kognitif-perilaku untuk meredakan dan mengelola kecemasan, ketakutan, dan kekhawatiran melalui kegiatan menulis dan menggambar, serta latihan dan strategi swadaya.

Meningkatkan Empati dan Kecerdasan Emosional

Buku juga memainkan peran penting dalam mengembangkan kecerdasan emosional dan empati. Melalui cerita, siswa bertemu dengan beragam karakter dengan latar belakang dan pengalaman yang beragam. “Tuesdays With Morrie” karya Mitch Albom adalah contoh yang sangat bagus.

Buku ini mengisahkan percakapan nyata penulis dengan mantan profesor kuliahnya, Morrie Schwartz, yang sedang sekarat karena Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS).

Melalui refleksi Morrie tentang kehidupan, kematian, cinta, dan pengampunan, pembaca memperoleh wawasan mendalam tentang emosi dan hubungan manusia. Narasi semacam itu membantu siswa memahami dan berempati dengan orang lain, menumbuhkan rasa kasih sayang dan kedewasaan emosional.

Membangun Kosakata dan Keterampilan Bahasa

Buku merupakan sumber daya yang tak tertandingi untuk pengembangan bahasa. Buku memperkenalkan siswa pada kosakata yang kaya, struktur kalimat yang bervariasi, dan gaya penulisan yang beragam.

Misalnya, membaca buku klasik seperti "To Kill a Mockingbird" karya Harper Lee memperkenalkan siswa pada bahasa yang canggih dan tema yang kompleks.

Baca Juga: Yoshua Amsal Maniani, Siswa SD Sorong, Sampaikan Pertanyaan Kritis kepada Presiden Jokowi

Saat siswa menemukan kata dan frasa baru, mereka memperluas kosakata mereka dan meningkatkan keterampilan menulis dan komunikasi mereka. Pertumbuhan linguistik ini penting untuk keberhasilan akademis dan komunikasi yang efektif dalam kehidupan sehari-hari.

Kekuatan Imajinasi dan Kreativitas

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Vgos.org

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Kurang Literasi Kurang Kritis: Manfaat Membaca dan Tantangan di Era Digital

Link berhasil disalin!