Para pemain Timnas Indonesia nyanyi lagu Indonesia Raya.
INDOZONE.ID - Keberadaan pemain keturunan turut meningkatkan prestasi Timnas Indonesia, mulai dari junior hingga senior. Nah, bagaimana cara meyakinkan para atlet diaspora ini supaya mau membela lambang garuda di dada?
Ternyata, caranya cukup sederhana, tetapi tidak mudah dilakukan. Hal itu diungkapkan oleh Tenaga Ahli Menteri (TAM) untuk urusan Diaspora dan Kepemudaan Kemenpora, Hamdan Hamedan.
Tenaga Ahli Menteri (TAM) Kemenpora untuk urusan Diaspora dan Kepemudaan, Hamdan Hamedan.
Cabang olahraga (cabor) sepak bola, terlihat paling akrab dengan atlet diaspora. Itu tampak dari banyaknya atlet diaspora di Timnas Indonesia.
Beberapa pemain diaspora bahkan telah bermain di kelompok umur Timnas Indonesia. Sementara itu, di Timnas Indonesia senior, Ivar Jenner, Justin Hubner, dan Rafael Struick yang kerap dipanggil Pelatih Shin Tae-yong.
Baca Juga: Permainan Timnas Indonesia di SEA Games Tak Sebagus di AFF, Ini Dalih Shin Tae-yong
Investasi pada pemain diaspora, terutama yang masih muda, mulai menunjukkan hasilnya. Itu pun membuat pencinta sepak bola Tanah Air makin antusias melihat Timnas Indonesia, mulai dari kelompok umur hingga senior.
Teranyar, Timnas Indonesia U-19 menjuarai Piala AFF U-19 2024. Dalam partai puncak, Timnas Indonesia U-19 menang tipis 1-0 atas Thailand.
Nah, sebelum berkontribusi untuk Timnas Indonesia, para pemain diaspora perlu ditemukan hingga diyakinkan supaya mau memilih atau dinaturalisasi menjadi warga negara Indonesia (WNI).
Hamdan Hamedan pun membeberkan caranya menemukan para atlet diaspora ini. Ternyata, dia menggunakan power of silaturahmi yang terkesan sederhana, tetapi tidak mudah diterapkan.
Baca Juga: Raih Runner Up di Piala AFF 2020, Puan Maharani: Timnas Indonesia Miliki Masa Depan Cerah
Dia mengambil contoh dari perekrutan atlet diaspora yang masih muda. Pertama-tama, dia akan menjalin silaturahmi dengan orang tua hingga sang atlet, untuk tahu ketertarikan mereka terhadap membela Indonesia.
“Jadi, salah satu metode utama saya, power of silaturahmi. Believe it or not, dengan kita membina hubungan dengan orang tua, dengan pemain, itu membukakan banyak pintu,” kata Hamdan Hamedan kepada awak media, salah satunya INDOZONE, Sabtu (10/8/2024).
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wawancara, Analisis Redaksi