Kehebatan power of silaturahmi tidak berhenti di sana. Dari hubungan baik dengan satu keluarga atlet diaspora, Hamdan Hamedan bisa mendapatkan informasi tentang atlet keturunan lainnya.
Baca Juga: POPULER: Timnas Indonesia Dihuni Banyak Pemain Muda dan Acha Sinaga Positif Covid-19
“Nah, satu lagi dari power of silaturahmi, dari saya ngobrol tentang satu pemain, mereka akan menceritakan atlet diaspora lainnya,” ungkap Hamdan Hamedan.
Tenaga Ahli Menteri (TAM) Kemenpora untuk urusan Diaspora dan Kepemudaan, Hamdan Hamedan.
Namun, Hamdan Hamedan menyatakan, bahwa tidak semua atlet diaspora yang berbicara dengannya, otomatis dinaturalisasi. Dia menegaskan, tugasnya adalah berkomunikasi dengan atlet diaspora hingga mendatanya.
“Ketika saya berbicara dengan atlet diaspora, itu tugas saya, bukan berarti harus dinaturalisasi. Karena saya punya prinsip, ketika ada yang reach out ke saya membahas atlet diaspora, maka panggilan teleponnya, chat WA-nya, ajakan ketemuannya, akan saya sanggupi,” beber Hamdan Hamedan.
“Tugas saya, tugas kami, hanya mendata. Jadi, siapa pun (atlet diasporanya),” jelasnya.
Tujuan pendataan ini adalah Kemenpora memiliki informasi para atlet diaspora saat ada cabor yang membutuhkan pemain keturunan untuk timnas.
Baca Juga: Jelang Leg Kedua Final Piala AFF 2020, Ini Harapan Shin Tae-yong pada Timnas Indonesia
Ketika atlet diaspora mau membela Indonesia, pemanfaatan mereka pun menjadi kewenangan setiap pelatih timnas. Jadi, pemanfaatan pemain keturunan tidak hanya untuk sepak bola, tetapi semua cabor.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wawancara, Analisis Redaksi