Konflik India dan Pakistan meningkat tidak hanya di medan diplomasi, tapi juga berpotensi bereskalasi ke aksi militer terbuka. Beberapa negara seperti Amerika Serikat, China, hingga Arab Saudi telah menyerukan agar kedua pihak menahan diri.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, bahkan turut turun tangan dengan menghubungi Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif dan Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar untuk menawarkan dukungan dalam meredakan ketegangan.
Kantor Perdana Menteri Pakistan kemudian merilis pernyataan yang meminta PBB dan komunitas internasional untuk mendesak India agar bersikap lebih bijak dan menghindari aksi sepihak.
Sharif juga menegaskan bahwa Pakistan akan mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayahnya dengan segala kekuatan yang dimiliki, bila India benar-benar melakukan agresi militer.
Sejak kemerdekaan dari Inggris tahun 1947, wilayah mayoritas Muslim Kashmir telah menjadi sumber sengketa utama antara India dan Pakistan.
Kelompok militan di wilayah Kashmir yang dikelola India telah lama memperjuangkan kemerdekaan atau bergabung dengan Pakistan, memicu konflik yang berlarut-larut.
Pemerintah India sendiri telah merilis poster buronan untuk tiga tersangka pelaku serangan di Pahalgam yakni dua warga Pakistan dan satu warga India yang dituduh sebagai anggota kelompok militan Lashkar-e-Taiba yang berbasis di Pakistan.
Sebagai catatan, serangan paling mematikan di Kashmir dalam beberapa tahun terakhir terjadi pada 2019 di Pulwama, saat seorang pelaku meledakkan mobil bermuatan bom ke konvoi militer India, menewaskan 40 personel dan melukai puluhan lainnya.
India kemudian melakukan serangan udara ke wilayah Pakistan sebagai balasan. Di tengah kekhawatiran internasional akan potensi konflik berskala lebih besar, beberapa negara seperti Iran menyatakan kesediaannya untuk menjadi mediator.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat saat itu, Donald Trump, menyebut bahwa perselisihan antara kedua negara ini “akan menemukan jalan keluarnya, cepat atau lambat”.
Situasi ini menunjukkan bahwa konflik India dan Pakistan meningkat bukan hanya masalah bilateral, tetapi juga isu global yang dapat mengancam stabilitas kawasan.
Pakistan terus mendesak adanya penyelidikan netral terhadap insiden Pahalgam, sementara India tetap bersikukuh menuduh Pakistan sebagai dalang di balik serangan tersebut.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters