Di Myanmar, dampaknya lebih mengerikan. Bangunan roboh, jalanan retak, dan jembatan terkenal Ava ambruk.
Pemerintah militer Myanmar bahkan menetapkan status darurat di beberapa wilayah dan meminta bantuan internasional.
Cindy Casey Henwood dan suaminya, yang sedang dalam perjalanan bisnis di Thailand, mengalami langsung guncangan saat makan siang di pusat perbelanjaan EmSphere.
"Tanah, meja, lampu, semuanya bergoyang. Tidak terlalu besar, tapi cukup menakutkan," katanya.
Mereka memutuskan untuk segera meninggalkan gedung. Saat menuju pintu keluar, warga Bangkok berhamburan keluar di tengah teriakan orang-orang yang ketakutan.
Begitu tiba di hotel, mereka malah diminta keluar lagi karena adanya potensi gempa susulan.
Baca Juga: Gempa Bumi Tektonik di Tapanuli Utara: Penyebab, Dampak, dan Imbauan BMKG
"Alarm berbunyi, semua orang berdiri di luar tanpa tahu apa yang harus dilakukan," ujarnya.
Pemerintah Thailand telah menetapkan Bangkok sebagai zona bencana, dengan gubernur kota bertanggung jawab atas koordinasi tanggap darurat.
Sementara itu, tim penyelamat terus bekerja untuk membantu para korban yang terjebak di bangunan runtuh. Gempa Myanmar lumpuhkan Bangkok mengakibatkan aktivitas di ibu kota terhenti total.
Kejadian ini menjadi pengingat, bahwa meskipun Thailand tidak berada di jalur utama gempa, getaran dari negara tetangga bisa berdampak besar.
Warga pun diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan dalam beberapa hari ke depan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com