Tentara Ukraina membawa drone sebelum menyerang wilayah Rusia.
INDOZONE.ID - Dalam perkembangan yang mengejutkan dari konflik Rusia-Ukraina, Ukraina mengklaim telah melukai atau membunuh 30 tentara Korea Utara di wilayah Kursk, Rusia.
Ini adalah serangan pertama Ukraina terhadap pasukan Korea Utara, yang diduga telah ditugaskan oleh Rusia untuk memperkuat perbatasannya.
Laporan menunjukkan bahwa, sebagai bagian dari kerja sama militer yang semakin erat antara Rusia dan Korea Utara, Rusia telah mengirim lebih dari 7.000 tentara ke perbatasan.
Baca Juga: Gempa Bumi Guncang Vanuatu, Kekuatan Sampai 7,4 Magnitudo
Penyebaran tentara Korea Utara dalam konflik ini menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Para pemimpin dunia mengawasi tindakan Rusia karena keterlibatan pasukan asing dapat memperluas konflik dan memiliki dampak global.
Salah satu kekurangan tentara Korea Utara adalah kurangnya pelatihan dan kondisi fisik yang buruk. Namun, kehadiran mereka masih dianggap sebagai peningkatan yang signifikan dalam konflik Rusia-Ukraina.
Baca Juga: Siklon Chido Menghantam Mayotte, Prancis: Ribuan Korban Tewas, Kerusakan Parah
Klaim Ukraina ini mungkin memicu respons dari Korea Utara, tetapi banyak analis percaya bahwa pembalasan langsung dari Korea Utara tidak mungkin terjadi karena prioritas strategis Korea Utara saat ini adalah mempertahankan hubungan dengan Rusia.
Namun, Korea Utara masih dapat melakukan tindakan diplomatik atau propaganda terhadap Ukraina.
Jika tentara Korea Utara terlibat dalam konflik Rusia-Ukraina, hal itu dapat berdampak signifikan pada stabilitas di wilayah tersebut.
Sekarang waktunya bagi negara-negara di Asia dan Eropa untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan Korea Utara terlibat lebih aktif dalam konflik ini.
Serangan tentara Korea Utara ini membawa dinamika baru ke konflik Rusia-Ukraina dan menegaskan kompleksitas geopolitik yang sedang berlangsung.
Perhatian dunia sekarang tertuju pada bagaimana Rusia, Ukraina, dan Korea Utara akan menanggapi perkembangan terbaru ini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: AFP