Kondisi gempa bumi di Vanuatu. (X/Sasbites, X/umadilojan)
INDOZONE.ID - Lembaga penyiaran nasional Vanuatu, VBTCmenayangkan rekaman dramatis yang memperlihatkan kendaraan hancur tertimpa reruntuhan bangunan di kawasan jalan yang dipenuhi toko-toko ritel. Dalam laporannya, VBTC menyebutkan bahwa satu orang dilaporkan terjebak di dalam salah satu bangunan yang ambruk akibat insiden tersebut.
Sementara itu, rekaman lain yang beredar di media sosial menampilkan kerusakan parah di sebuah gedung yang menampung berbagai kementrian luar negeri asing di ibu kota, termasuk kedutaan besar Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Selandia Baru. Jendela-jendela terlihat bengkok, sementara pilar-pilar beton runtuh, meninggalkan gambaran kehancuran yang mengkhawatirkan.
Dalam sebuah pernyataan resmi, juru bicara Kementerian Luar Negeri Selandia Baru mengungkapkan bahwa “gedung Komisi Tinggi kami, yang berbagi lokasi dengan Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris, mengalami kerusakan yang signifikan."
Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 5,6 Guncang Berau, Getaran Terasa hingga ke Bontang
Selain itu, pernyataan tersebut juga menyebutkan bahwa terjadi pemadaman komunikasi yang meluas di seluruh wilayah Vanuatu, menghambat proses koordinasi dan tanggap darurat. Sementara itu, Komisi Tinggi Australia di Vanuatu melaporkan bahwa sistem komunikasinya juga terdampak, semakin memperumit situasi di lapangan.
Polisi melaporkan sedikitnya satu orang tewas dan beberapa lainnya terluka, dengan sejumlah korban telah dilarikan ke rumah sakit. Informasi ini disampaikan oleh Dan McGarry, seorang jurnalis dari Proyek Pelaporan Kejahatan Terorganisir dan Korupsi yang berbasis di Vanuatu, melalui sebuah unggahan di platform X (sebelumnya Twitter).
"Saya melihat tiga orang dengan luka parah berada di atas brankar, menunggu untuk mendapatkan perawatan medis," tulisnya dalam posting tersebut.
Dalam wawancara dengan Australian Broadcasting Corporation (ABC), McGarry menggambarkan skala kerusakan yang terjadi. “Ada kerusakan besar di sekitar kota. Salah satu gedung bahkan hancur total," ungkapnya.
Baca Juga: 5.6 Magnitudo! 9 Wilayah di Sulawesi Utara Terdampak Akibat Gempa Bumi
Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan bahwa gempa bumi tersebut terjadi pada kedalaman 10 kilometer (6,2 mil), yang cukup dangkal untuk menyebabkan dampak kerusakan signifikan di permukaan.
Pihak berwenang di Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru memastikan bahwa tidak ada ancaman tsunami yang mengancam wilayah mereka akibat gempa tersebut. Pernyataan ini bertujuan untuk menenangkan masyarakat di kawasan tersebut, sambil menegaskan bahwa situasi terus dipantau secara intensif oleh badan-badan terkait untuk memastikan keselamatan publik tetap terjaga.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters