Paus Fransiskus kirim pesan tajam ke Israel
INDOZONE.ID - Paus Fransiskus meresmikan adegan kelahiran Yesus tahunan di Vatikan pada akhir pekan ini. Kegiatan itu menarik perhatian publik, karena ada yang berbeda pada tahun ini, yaitu saat Yesus bayi tidur dengan dialasi keffiyeh. Seperti yang kita ketahui, keffiyeh merupakan syal tradisional yang digunakan warga Palestina sebagai simbol nasional.
Yesus dilahirkan dalam keluarga Yahudi di Betlehem sekitar 2.000 tahun yang lalu dan kematiannya memicu lahirnya agama Kristen.
Sebuah pernyataan dari Paus yang duduk di kursi roda itu, lebih jauh lagi, memperlihatkan dia dengan rendah hati meminta para penonton untuk perdamaian di Timur Tengah, beberapa minggu setelah dia menyerukan penyelidikan terhadap apa yang dia katakan mungkin sebuah genosida yang terjadi di Jalur Gaza.
Tindakan itu dilakukan sebagai respons atas serangan militer Israel yang berulang kali di wilayah tersebut yang juga dianggap sebagai tanah suci dalam agama Katolik.
Baca Juga: Aktivis LGBT Desak Paus Fransiskus Batalkan Larangan Gereja Soal Perawatan Transgender
Pada Minggu, 8 Desember 2024, pria berusia 87 tahun itu diberi hadiah plakat Bintang Betlehem oleh dua anak Palestina yang membuka jalan untuk pidatonya yang penuh semangat.
Di dalamnya, pemimpin Gereja Katolik memohon untuk menghentikan perang dan kekerasan setelah ribuan orang datang ke Basilika Santo Petrus untuk melihatnya melantik 21 kardinal baru sehari sebelumnya.
"Anda tahu bahwa salah satu investasi yang paling menguntungkan adalah di industri persenjataan? Mereka menghasilkan uang untuk membunuh. Tapi mengapa?" lanjutnya, sekali lagi mengutuk industri persenjataan yang menurutnya memicu upaya perang.
"Tidak ada lagi perang!" katanya yang disambut sorak sorai. Saat ia berbicara, tambahan simbolis itu berfungsi sebagai anggukan yang menyentuh hati, namun memecah belah terhadap perjuangan satu pihak, menjelang hari ulang tahun Yesus Kristus yang ke-2.023.
"Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi serta segala bangsa yang berkenan kepada-Nya," bunyi pesan pada Bintang Betlehem yang diberikan kepada Paus Fransiskus saat upacara tersebut, yang diukir dalam bahasa Latin dan Arab.
Setelah menyampaikan seruannya untuk menghentikan kekerasan, kepala Gereja Katolik ke-266 memberikan penghormatan terakhir pada pelantikan tersebut.
Desainnya dibuat oleh seniman Palestina Johny Andonia dan Faten Nastas Mitwasi, keduanya berasal dari kota Betlehem, Palestina.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Daily Mail