Kategori Berita
Media Network
Jumat, 13 SEPTEMBER 2024 • 13:47 WIB

Curhat Warga Gaza di Masjid Jogokariyan Yogyakarta : Suaminya Hilang Pendengaran, Anak-Anaknya Trauma!

Hanadi (Tengah, Kerudung Pink), warga Gaza Palestina Curhat di Masjid Jogokariyan Yogyakarta Tentang Kondisi Terkini Rumahnya

INDOZONE.ID - Salah satu keluarga dari pengungsi Gaza Palestina mengaku sudah ke-10 kali, dirinya bersama keluarganya mengungsi dari camp satu ke camp lainnya selama agresi Israel. Ini karena Israel terus menghantam bahkan membakar tenda para pengungsi.

"Rumah-rumah sekeluarga sudah hancur semua, luluh lantak. Ada dua rumah pertama rumah mertua, satu rumah suami saya. Rumahnya sudah hancur. Kami pun pindah dari camp satu ke camp lainnya sebanyak 10 kali", ucap Hanadi saat curhat mengenai kondisi tanah kelahiran mereka ke jemaah Masjid Jogokariyan, Kota Yogyakarta, Kamis (12/9/2024).

Hanadi (Tengah) Tak Kuasa Menahan Air Matanya

Hanadi juga menyebut, di sana sudah tidak ada tempat aman bagi mereka. Karena setiap ada pengungsi, Israel tetap meluncurkan serangan kepada warga Palestina.

"Kalau Israel bilang tempat ini aman sebagai pengungsian, mereka pun akan menghancurkan tempat itu. Jadi memang tidak ada tempat yang aman sama sekali," kata Hanadi sambil menahan tangis.

Dalam kesempatan ke Yogyakarta tersebut, Hanadi datang bersama suami, mertua, beserta anak-anaknya.

BACA JUGA Potret Sambutan Anak-anak Jogokariyan kepada Anak Palestina, Pengurus Masjid : Ini Simbol Pancasila Sila Kesatu dan Kedua

Hanadi menyebut, ini merupakan masa-masa yang paling berat baginya dan keluarga rasakan. Apalagi rumah yang dihancurkan adalah rumah hasil tabungan 20 tahun mertuanya.

"Itu adalah hari-hari yang paling sulit yang saya dan keluarga jalani karena rumah yang selama ini saya jalani ini merupakan hasil tabungan sama mertua saya selama 20 tahun lebih," ucapnya.

Karena di Gaza tidak semuanya memiliki mobil. Dirinya bersama keluarga rela berjalan kaki dengan mengangkut semua barang (dibungkus plastik) yang sekiranya bisa diselamatkan.

"Di Gaza tidak semua orang mempunyai mobil, jadi keluarga saya jalan kaki dengan mengangkut semua barang yang bisa diselamatkan dari rumah. Kita jalan dari tempat satu ke tempat lainnya," bebernya.

Setiap bulan Ramadan, Hanadi membayakan momen tersebut merupakan momen penting bersama keluarga untuk berkumpul. Namun faktanya, hal itu belum bisa direalisasikan olehnya karena serangan Israel yang kian hari makin gencar.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Curhat Warga Gaza di Masjid Jogokariyan Yogyakarta : Suaminya Hilang Pendengaran, Anak-Anaknya Trauma!

Link berhasil disalin!