Kategori Berita
Media Network
Jumat, 16 FEBRUARI 2024 • 10:50 WIB

Kualitas Udara Bangkok Memburuk, PM Thailand Perintahkan Pekerja WFH Selama Dua Hari

Kondisi kualitas udara di Bangkok, Thailand memburuk pada Kamis (15/2/2024).

INDOZONE.ID - Tingkat polusi di kota Bangkok, Thailand pada Kamis (15/2/2024) kemarin mencapai tingkat tertinggi. Bahkan pemerintah Thailand memerintahkan para pegawai untuk yang bekerja di Bangkok untuk melakukan WFH (Work From Home) selama dua hari ke depan.

Berdasarkan pantauan situs web pelacakan kualitas udara IQAir, pada hari Kamis kota Bangkok menempati urutan kedelapan sebagai kota paling tercemar udara di Dunia. Sebab tingkat partikel halus di Bangkok bisa di hirup 15 kali lebih tinggi dari tingkat yang dianjurkan oleh bahadan kesehatan dunia (WHO).

Dalam data yang diperoleh dari web, terpantau sejak 14 sampai 15 Februari, indeks kualitas udara di Bangkok merangkak naik dengan tingkat polusi tertinggi hingga 166 artinya tidak sehat. Namun pada Jumat (16/2/2024) pagi, kualitas udara di Bangkok telah menurun ke level tidak sehat Untuk kelompok sensitif yakni di angka 105. 

Indeks kualitas udara di Bangkok, Thailand dari 14-16 Februari 2024.

Mengutip laporan dari Reuters, pencemaran udara di Bangkok ini disebabkan oleh pembakaran tanaman, industri serta lalu lintas. Bahkan kabut asap sampai menutupi langit Bangkok.

Baca Juga: Thailand Jadi Negara Asia Tenggara Pertama yang Menyetujui RUU Pernikahan Sesama Jenis

Menurut Perdana Menteri Srettha Thavisin, faktor utama penyebab polusi di Bangkok berasal daro pembakaran jerami di ladang pertanian. Selain itu, asap kendaraan bermotor juga menyumbang sekitar seperempat pencemaran udara di Bangkok.

"Faktor yang dapat kita kendalikan," kata Thavisin yang dikutip dari Reuters pada Jumat (16/2/2024). 

Sejalan dengan perintah Perdana Menteri, Gubernur Bangkok, Chadchart Sittipunt mengarakan bahwa para ASN serta karyawan swasta lainnya harus bekerja dari rumah masing-masing. Sebab kualitas udara di beberapa daerah di Bangkok sedang memburuk akibat polusi udara. Chadchart juga menyebut pihaknya kini sedang menangani situasi tersebut.

Menanggapi permasalahan ini, pemerintah Thailand juga dilaporkan telah menawarkan subsidi kepada para petani untuk mencegah pembakaran serta penggunaan kendaraan listrik yang lebih murah.

Baca Juga: Pabrik Kembang Api di Thailand Meledak, 20 Orang Tewas

Sementara itu, parlemen Thailand juga tengah mempertimbangkan upaya pengurangan polusi di skala luas di berbagai sektor seperti transportasi, bisnis, dan pertanian.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Reuters, IQAir

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Kualitas Udara Bangkok Memburuk, PM Thailand Perintahkan Pekerja WFH Selama Dua Hari

Link berhasil disalin!