Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Llyod Austin
INDOZONE.ID - Amerika Serikat mengumumkan telah nembentuk koalisi pasukan dari 10 negara untuk melindungi perdagangan jalur laut dari serangan kelompok Houthi Yaman.
Melansir dari AlJazeera, Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Llyod Austin menyebut, saat ini negara-negara yang tergabung dalam koalisi tersebut di antaranya Bahrain, Kanada, Prancis, Italia, Inggris dan beberapa negara lainnya.
Austin menyebut permasalahan yang terjadi di Laut Merah merupakan permasalahan internasional, yang membutuhkan tindakan penyelesaian secara bersama-sama.
"Negara-negara yang menginginkan menegakkan peraturan kebebasan pelayaran harus bersatu untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh kelompok Houthi Yaman," kata Austin.
Menanggapi hal ini, juru bicara senior Houthi, Mohammed Al-Bukhaiti menyatakan bahwa kelompoknya akan terus menyerang koalisi yang dibentuk oleh Amerika di kawasan Laut Merah.
Sebelumnya, Kelompok Houthi telah mendeklarasikan mereka akan terus menyerang kapal apa saja yang melewati Laut Merah, yang teridentifikasi milik Israel atau berhubungan dengan Israel.
Aksi yang dilakukan oleh Houthi akan terus dilakukan selama Israel masih menyerang Palestina di jalur Gaza.
Baru-baru ini, Houthi dilaporkan telah menyerang dua kapal asal Norwegia, Swan Atlantic dan MSC Clara pada Senin (18/12/2023) lalu. Aksi penyerangan ini ditunjukkan sebagai aksi solidaritas terhadap konflik yang terjadi di Gaza.
Kapal Swan Atlantic melaporkan bahwa mereka diserang oleh pesawat tak berawak. Tak ada korban jiwa dalam serangan tersebut.
Namun, pemilik Swan Atlantic dan MSC Clara mengklaim bahwa kapalnya tidak memiliki kepentingan dengan Israel. Pihaknya menyebut kapal Swan Atlantic merupakan kapal milik perusahaan asal Singapura.
Baca Juga: Amerika Klaim Ada Campur Tangan Iran di balik Serangan Houthi di Laut Merah
Dalam waktu yang sama, kapal MSC Clara berbendera Panama juga mengabarkan bahwa kapal mereka diserang oleh kelompok Houthi. Namun belum ada informasi lebih jelas sejauh mana penyerangan terhadap kapal tersebut.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Aljazeera