Kategori Berita
Media Network
Minggu, 20 AGUSTUS 2023 • 23:35 WIB

Ancaman Korut Meningkat, AS dan Korsel akan Gelar Latihan Militer Gabungan Besar pada Pekan Ini

Pasukan Korea Selatan menembakkan Rudal Hyunmoo ke perairan Laut Timur dalam latihan militer di Korea Selatan

INDOZONE.ID - Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) akan menggelar latihan militer gabungan besar mulai Senin (21/8/2023) hingga 31 Agustus 2023 mendatang. Latihan ini digelar sebagai persiapan bersama melawan ancaman militer Korea Utara (Korut) yang semakin meningkat.

Latihan tahunan Ulchi Freedom Shield (UFS), yang didasarkan pada skenario perang skala penuh, menampilkan berbagai latihan kontingensi, seperti latihan pos komando berbasis simulasi komputer, latihan lapangan secara bersamaan, dan latihan pertahanan sipil Ulchi.

Sekitar 30 jenis latihan lapangan sekutu dijadwalkan akan berlangsung selama periode latihan tersebut, dibandingkan dengan 25 jenis latihan Freedom Shield musim semi tahun ini dan 13 latihan UFS tahun lalu, menurut pejabat Kepala Staf Gabungan (JCS).

Baca Juga: Presiden Jokowi Tanggapai Wacana Revisi Peradilan Militer

UFS tahun ini melibatkan skenario pelatihan pasukan yang dipersiapkan untuk masa perang serta untuk merespons informasi palsu yang mungkin disebarkan oleh Pyongyang selama masa perang atau kontingensi.

Selain personel Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara dan Marinir kedua negara sekutu itu, pasukan antariksa AS juga akan ambil bagian dalam latihan itu, menurut Pasukan AS Korea (U.S. Forces Korea/USFK).

Selain peserta dari Korsel dan AS, personel dari sembilan negara anggota Komando PBB (UNC) juga akan bergabung dalam latihan tersebut. Negara-negara itu adalah Australia, Kanada, Prancis, Inggris, Yunani, Italia, Selandia Baru, Filipina dan Thailand, menurut USFK.

Baca Juga: PBB Desak Militer Myanmar Cabut Status Darurat demi Jalankan Pemerintahan yang Demokratis

UNC merupakan pelaksana utama gencatan senjata yang menghentikan pertempuran dalam Perang Korea pada 1950-53. Komisi Pengawasan Bangsa-bangsa Netral (NNSC), pengamat gencatan senjata, juga akan hadir dalam latihan tersebut. Komisi tersebut memiliki perwakilan dari Swedia dan Swiss.

Sementara itu, militer Korsel memperkuat postur kesiapannya terhadap kemungkinan aktivitas militer oleh Pyongyang selama periode latihan tersebut, seperti peluncuran rudal balistik.

Korut telah lama menuding latihan militer kedua negara sekutu sebagai latihan untuk invasi melawan mereka, dan pemimpin Korut Kim Jong-un baru-baru ini menyerukan "dorongan drastis" dalam kemampuan produksi rudal negara itu dan untuk persiapan kontingensi perang dengan cara yang "ofensif."

Badan mata-mata Seoul dalam pengarahan tertutup pada Kamis mengatakan kepada anggota parlemen bahwa Korut tengah mempersiapkan berbagai provokasi terhadap latihan gabungan itu, seperti peluncuran rudal balistik antarbenua.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: ANTARA

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Ancaman Korut Meningkat, AS dan Korsel akan Gelar Latihan Militer Gabungan Besar pada Pekan Ini

Link berhasil disalin!