INDOZONE.ID - Sebuah video yang beredar memperlihatkan seorang paraglider yang wajah dan pakaiannya tertutup es. Hal itu terjadi setelah tersedot masuk ke awan, dan terbawa hingga ketinggian ekstrem 8.589 meter di kawasan Pegunungan Qilian, yang terletak di perbatasan Provinsi Qinghai dan Gansu, China barat laut.
Kejadian yang terjadi pada 24 Mei 2025 ini, memicu penyelidikan insiden paraglider di China.
Insiden paraglider tersedot awan ini menjadi perbincangan hangat setelah media China, Global Times, melaporkan pada Rabu (28/5/2025), otoritas setempat sedang memeriksa kemungkinan adanya pelanggaran regulasi.
Baca Juga: Zona Larangan Berlayar China di Laut Kuning Picu Ketegangan dengan Korea Selatan
Meski begitu, pria bernama Liu Ge ini selamat dari pengalaman yang mengerikan tersebut.
Menurut laporan, Liu Ge sedang melakukan paragliding di kawasan Pegunungan Qilian saat tiba-tiba mengalami fenomena yang dikenal sebagai 'cloud suck', atau suatu kondisi di mana paraglider tersedot awan dan mengalami tarikan angin yang sangat kuat hingga terbawa naik ke ketinggian yang berbahaya.
Dalam video yang beredar, tampak Liu Ge tetap sadar dan terus berusaha mengendalikan parasutnya, meskipun wajah dan bajunya tampak membeku akibat suhu yang begitu dingin.
Baca Juga: China Kecam AS Usai Harvard Dilarang Terima Mahasiswa Asing
Insiden paraglider China tersedot awan ke ketinggian ekstrem ini, tidak hanya membuat Liu Ge menderita frostbite parah. Tapi, juga menempatkannya dalam kondisi kritis.
Namun, ia berhasil tetap menguasai parasutnya dan mendarat dengan selamat, yang oleh media lokal disebut sebagai sebuah 'keajaiban'.
“Saya terus berkomunikasi lewat radio selama itu,” ujar Liu Ge kepada media setempat.
Seorang paraglider berpengalaman bernama Ou menjelaskan, kepada media lokal biasanya para peserta paragliding sudah mempersiapkan perlengkapan cuaca dingin.
Sebab, pada ketinggian 2.000 meter saja sudah terasa sangat dingin.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Nypost.com