Angkor Wat, yang dikenal sebagai situs arkeologi penting dan ikon dalam bendera Kamboja, menarik sekitar 2,5 juta pengunjung tiap tahun.
Pemerintah pun terus mengembangkan kawasan ini, termasuk membangun bandara baru senilai 1,1 miliar dolar AS di Siem Reap dengan dukungan dana dari Tiongkok.
Namun di sisi lain, proyek relokasi terhadap sekitar 10.000 keluarga yang tinggal di sekitar kawasan candi menuai kontroversi.
Meski pemerintah menyatakan relokasi dilakukan secara sukarela, berbagai lembaga hak asasi manusia, termasuk Amnesty International dan UNESCO, mempertanyakan kejelasan proses tersebut.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Nypost.com