Gunung Raung Erupsi, Bupati Ipuk Minta Masyarakat Banyuwangi Tetap Tenang
INDOZONE.ID - Aktivitas Gunung Raung kembali menjadi perhatian publik setelah terjadi serangkaian letusan yang tercatat sebanyak 49 kali antara 5 hingga 15 Juni 2025.
Gunung yang berada di perbatasan wilayah Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso ini tetap berstatus Level II atau Waspada, menurut informasi resmi dari Pos Pengamatan Gunungapi Raung.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, segera merespons perkembangan ini dengan mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpancing oleh informasi yang tidak jelas sumbernya.
"Masyarakat mohon tetap tenang, tidak perlu panik. Ikuti petunjuk dan arahan dari petugas yang berwenang," tegas Ipuk, Senin (16/6/2025).
Baca juga: Bocah Hanyut di Sungai Sobo Ditemukan Meninggal di Laut setelah 9 Jam Pencarian
Ia juga mengingatkan pentingnya mencari informasi dari sumber resmi dan tidak sembarangan mempercayai kabar yang tidak bisa diverifikasi.
"Patuhi rekomendasi yang dikeluarkan, dan yang terpenting juga jangan mudah percaya dengan informasi hoaks dan tidak bertanggung jawab. Cari informasi yang terpercaya," lanjutnya.
BPBD Banyuwangi melalui Kepala BPBD Danang Hartanto menegaskan bahwa koordinasi terus dilakukan dengan tim pengamat di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon.
Hasil pemantauan menyebutkan bahwa mayoritas letusan berupa hembusan asap dari kawah utama, dengan warna putih hingga kelabu dan intensitas yang berubah-ubah.
“Tercatat dalam periode 5–15 Juni 2025 telah terjadi sebanyak 49 kali erupsi. Mayoritas erupsi yang terjadi berupa hembusan asap dari kawah utama yang teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas bervariasi. Statusnya masih waspada,” jelas Danang.
Baca juga: Proses Identifikasi Lambat, Keluarga Korban Air India Terus Menanti
PVMBG mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat dan pendaki tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari puncak Gunung Raung. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya korban jika terjadi letusan mendadak.
Akibat dari peningkatan aktivitas ini, jalur pendakian resmi ke Gunung Raung ditutup sementara mulai 14 Juni 2025. Keputusan ini diambil setelah adanya laporan hujan abu vulkanik yang terjadi di Pos 7 pendakian, sehingga dianggap berisiko tinggi bagi keselamatan.
“Penutupan ini masih dilakukan sampai waktu yang belum ditentukan dengan melihat perkembangan selanjutnya,” terang Danang.
Berdasarkan laporan dari PVMBG, jenis gempa yang terekam selama periode ini adalah gempa letusan. Tidak ditemukan adanya aktivitas gempa vulkanik dalam yang biasanya menjadi indikator peningkatan signifikan.
Material yang dihasilkan selama erupsi tersebut berupa abu vulkanik dan batuan kecil yang sebagian besar tersebar di sekitar kawah. Oleh karena itu, ancaman yang ditimbulkan belum meluas dan masih berada di sekitar area letusan saja.
Langkah cepat dan koordinatif yang dilakukan oleh pemerintah daerah, BPBD, dan PVMBG menjadi kunci utama dalam menjaga keselamatan warga di sekitar Gunung Raung. Masyarakat diimbau tetap mengikuti perkembangan terbaru dan menjauhi informasi tidak resmi yang bisa menimbulkan keresahan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Humas Pemkab Banyuwangi