Kenaikan harga cabai tersebut, menurut dia salah satunya karena faktor cuaca hujan deras yang akhir-akhir ini terjadi.
"Salah satunya itu karena pengaruh cuaca. Cabainya dari Muntilan, Jawa Tengah," ucapnya.
Jika berdasarkan tahun 2024 yang lalu, setiap kali mendekati bulan Ramadan ia menyebut kemungkinan ada kenaikan harga pada harga cabai maupun sayur mayur.
"Dari pengalaman tahun-tahun kemarin ada kemungkinan naik lagi (harganya). Sudah menjadi suatu kebiasaan kalau menjelang Ramadan itu biasa (naik) dan pas Ramadannya itu mengalami kenaikan sampai satu minggu ke depan, ini kalau enggak hujan ya, nah kalau hujan semakin signifikan kenaikannya," ujarnya.
Ida menambahkan, harga pangan yang paling cepat mengalami kenaikan yakni cabau, brokolu, bunga kol, dan berbagai sayuran hijau.
"Paling cepet naik itu cabai, brokoli, bunga kol, sayuran hijau-hijau. Kalau yang hijau-hijauannya sendiri seperti sawi, pokcoy dia naik kalau cuacanya bagus," sebut Ida.
BACA JUGA Jelang Ramadan 2025, Titiek Soeharto Blusukan Ke Pasar Beringharjo, Ini Hasilnya
"Yang paling laris cabai. Kayaknya semua kebutuhan pokok seperti sayur semahal apapun harga sayur tetap dibeli, semurah apapun tetap dibeli," sambung Ida.
Dengan demikian, kedua pedagang Pasar Beringharjo tersebut berharap, adanya kunjungan dari putri Presiden RI Ke-2 tersebut untuk menyampaikan kepada pemangku kebijakan lainnya agar tidak menaikkan harga pangan menjelang bulan suci umat Islam nantinya.
"Harapan saya untuk pengaruh diharga sayur mayur semoga tidak ada kelonjakan-kelonjakan, harga tetap stabil dan terjangkau untuk masyarakat semuanya," pinta para pedagang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung