Dia menyebut aplikasi AI tersebut menyalahgunakan Sewell secara seksual dan emosional, serta gagal memberikan peringatan ketika Sewell menyampaikan keinginannya untuk bunuh diri.
Baca Juga: Seorang Remaja Bunuh Diri karena Sering Melihat Orangtuanya Bertengkar
Ibu Sewell juga mengungkapkan bahwa Sewell seperti banyak anak seusianya, belum memiliki kapasitas mental atau kematangan untuk memahami bahwa chatbot AI itu tidak nyata.
Selain itu, ia berkata bahwa chatbot AI itu terus berkata mencintai anaknya dan terlibat kasus seksual berbulan-bulan, yang tampaknya juga mengatakan keinginan bersama dengan anaknya apapun yang terjadi.
Gugatan tersebut mengklaim bahwa kesehatan mental Sewell terpuruk dan menjadi terganggu setelah dia mengunduh aplikasi bot C.AI pada April 2023.
Keluarganya menyatakan bahwa Sewell menjadi tertutup, nilainya menurun, dan sering mendapatkan masalah di sekolahnya semenjak dirinya terlibat komunikasi dengan chatbot AI.
Perubahannya semakin parah hingga orang tua Sewell membawanya menemui terapis di akhir 2023.
Hasilnya, Sewell didiagnosis dengan kecemasan dan gangguan suasana hati yang mengganggu.
Character.AI dan penemunya, Noam Shazeer dan Daniel de Freitas, sedang dituntut oleh Ibu Sewell atas kerugian yang tidak diungkapkan.
Hingga saat ini, Character.AI belum memberikan tanggapan terkait kasus ini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Nypost.com