INDOZONE.ID - Belakangan masyarakat Indonesia tengah dihebohkan dengan ancaman gempa berkekuatan 8,9 SR yang disebut sebagai Megathrust.
Dinukil dari laman BMKG, Rabu (14/8/2024), ancaman ini benar-benar terdengar sangat mengerikan, karena gempa dengan kekuatan 8,9 SR ini mampu memporak-porandakan bangunan dan berpotensi menimbulkan tsunami yang besar.
Perlunya persiapan dan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak timbul kepanikan ketika bencana ini terjadi. Tentunya agar bencana ini tidak menimbulkan korban.
Baca Juga: Waspada! BMKG Mengatakan Indonesia Hanya Menunggu Waktu, Ancaman Gempa Megathrust M 8,9
Lalu, apa itu megathrust?
Megathrust merupakan daerah pertemuan antar lempeng tektonik Bumi yang berpotensi memicu gempa besar dan tsunami.
Para pakar memperkirakan megathrust bisa 'pecah' secara berulang, namun dengan jeda hingga ratusan tahun dan saat ini sudah mulai memasuki tahun-tahun pelepasannya.
Ada tiga zona megathrust di Indonesia yang termasuk dalam zona subduksi aktif. Yaitu subduksi Sunda mencakup Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba.
Lalu ada subduksi Banda, subduksi Lempeng Laut Maluku, subduksi Sulawesi, subduksi Lempeng Laut Filipina, dan subduksi Utara Papua.
Baca Juga: Potensi Tsunami akibat Gempa Megathrust Perlu Diwaspadai
Juga ada tiga segmentasi megathrust di Samudra Hindia selatan Jawa. Segmentasi megathrust tersebut, yaitu segmen Jawa Timur, segmen Jawa Tengah-Jawa Barat, dan segmen Banten-Selat Sunda.
Ketiga segmen megathrust ini memiliki magnitudo tertarget M 8.7, yang artinya zona megathrust menyimpan potensi gempa besar.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: BMKG