Terpisah, Kepala Bidang Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Sri Rismawati, menyampaikan, masyarakat telah tersegmentasi dalam pembelian Minyakita.
Meski Harga Minyakita mengalami kenaikan, dirinya menyebut tak ada pengaru terhadap para pembeli. Sebab, pembeli terlanjur suka dengan minyak tersebut.
Baca Juga: Cerita Terdakwa Dugaan Korupsi Klaim Upaya Perusahan Sawit Atasi Kelangkaan Minyak Goreng
“Kalau minyak goreng itu untuk stabilisasi gini mas, masing-masing produk punya sendiri-sendiri,” ungkapnya.
“Misalnya Ayam Goreng Bu Tini, mahal atau enggak, tidak ngaruh. Jika rumah tangga ada segmen mana yang murah, yang pasti dia beli. Ada juga yang masih beli meskipun mahal,” lanjutnya.
Menurutnya, harga Minyakita di pasar, mayoritas masih stabil. Kendati begitu, hal tersebut akan berubah menunggu perubahan kebijakan pemerintah dalam menetapkan HET.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan