Kategori Berita
Media Network
Rabu, 10 JULI 2024 • 18:10 WIB

5 Fakta Tanah Longsor di Gorontalo, Korban Tewas Menjadi 23 Orang

Sekumpulan TNI dan Tim Penyelamat sedang mengevakuasi warga tewas akibat tanah longsor di Gorontalo. (channelnewsasia.com / AFP / Didot)

INDOZONE.ID - Korban tewas akibat longsor yang terjadi di dekat tambang emas ilegal di Bone Bolango, Gorontalo telah meningkat menjadi 23 orang.

Hingga saat ini, masih ada 35 orang lainnya yang dinyatakan hilang menurut laporan pada Selasa (9 Juli).

5 fakta tanah longsor di Gorontalo dengan korban tewas menjadi 23 orang:

1. Tambang Emas Ilegal dan Risiko yang Ditimbulkan

Korban tewas akibat tanah longsor pada kawasan tambang ilegal di Bone Bolango, Gorontalo. (ANTARA / Zulkifli Polimengo)

Situs-situs tambang yang ditinggalkan sering kali menarik penduduk lokal yang mencoba mencari sisa bijih emas tanpa menggunakan peralatan keselamatan yang memadai. Praktik ini sangat berbahaya dan sering kali berakhir dengan tragedi, seperti yang terjadi di Bone Bolango.

Tanah Longsor melanda sebuah desa terpencil di distrik Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Sabtu malam (6/7/2024) setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Hujan deras yang berlangsung selama beberapa jam menyebabkan tanah menjadi tidak stabil dan menjadi longsor.

"Sejauh siang ini, tercatat 23 orang meninggal dunia, 66 orang berhasil diselamatkan, dan 35 orang masih dalam pencarian," kata Ida Bagus Nyoman Ngurah Asrama, Kepala Seksi Operasi Kantor Basarnas Gorontalo kepada AFP. Sebelumnya, pada Senin sore (9/7/2024), jumlah korban tewas tercatat sebanyak 11 orang.

Baca Juga: Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

2. Operasi Pencarian dan Penyelamatan yang Intensif

Tim SAR dan warga sekitar melakukan Operasi Penyelamatan akibat Tanah Longsor di Bone Bolango, Gorontalo. (ANTARA / Zulkifli Polimengo)

Operasi pencarian dan penyelamatan terus berlangsung dengan melibatkan lebih dari 270 orang, termasuk petugas polisi dan tentara yang dikerahkan untuk membantu upaya penyelamatan selama dua hari terakhir.

Kendaraan tidak bisa mencapai area bencana karena beberapa jembatan runtuh, sehingga para penyelamat harus berjalan kaki untuk mencapai lokasi.

Pejabat pencarian dan penyelamatan menyatakan bahwa beberapa korban adalah penambang yang bekerja di tambang ilegal tersebut, sementara korban lainnya adalah orang-orang yang mengoperasikan kios dan warung di sekitar tambang.

3. Tantangan dalam Operasi Penyelamatan

Beberapa personil polisi tengah membawa korban tewas saat operasi penyelamatan dengan medan yang sulit dijangkau. (ANTARA/ HO-Diskominfotik Provinsi Gorontalo)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Channelnewsasia.com

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

5 Fakta Tanah Longsor di Gorontalo, Korban Tewas Menjadi 23 Orang

Link berhasil disalin!