Revitalisasi Candi Muara Jambi (instagram)
INDOZONE.ID - Candi Muara Jambi, kompleks candi terbesar di Asia dengan luas hampir 4 hektar, telah menjadi pusat perhatian bagi penelitian akademis dan spiritual, terutama dalam studi agama Buddha dan sejarah Asia Tenggara.
Sebagai bagian dari upaya revitalisasi yang dikoordinasikan oleh Ditjen Kebudayaan, sebuah museum baru direncanakan akan didirikan di area ini.
Revitalisasi ini bertujuan untuk melestarikan dan mewariskan budaya kepada generasi berikutnya.
Baca Juga: Revitalisasi Balai K3 Diharap Jadi Jawaban atas Isu Ketenagakerjaan
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, menyampaikan pada hari Rabu di Kabupaten Muaro Jambi bahwa KCBN Muarajambi bukan hanya simbol keyakinan Buddhisme tetapi juga pusat pendidikan dan tujuan spiritual.
"Kami tidak hanya fokus pada perbaikan infrastruktur fisik, tetapi juga berkomitmen untuk melakukan penelitian mendalam terhadap peradaban Muara jambi yang hilang melalui penggalian artefak sejarah, serta mengidentifikasi makna budaya dan sejarah yang terdapat di dalamnya," ujar Hilmar Farid.
"Tujuan utama kami adalah mengembalikan KCBN Muarajambi sebagai sumber inspirasi dan pengetahuan yang menarik bagi masyarakat," tambahnya.
Hilmar menyampaikan hal tersebut saat acara peletakan batu pertama Museum KCBN Muarajambi.
Baca Juga: Usai Revitalisasi, 700 Pedagang Pasar Sentul Jogja Siap Beroperasi Bulan Depan
Ia menjelaskan bahwa museum ini akan menjadi yang terbesar di Indonesia dengan luas 10 hektare, berlokasi di kawasan candi Buddha terbesar di Asia seluas 3.981 hektare.
Selain museum akan ada juga pusat kegiatan UMKM masyarakat, pusat informasi wisatawan, dan ruang bermain anak di area tersebut.
Hilmar menegaskan bahwa selama proses penggalian, mereka menemukan berbagai artefak, seperti perhiasan emas, patung, dan prasasti.
"Ada patung andesit yang menunjukkan bahwa benda tersebut berasal dari luar daerah ini. Kami juga menemukan keramik China di sini. Dulu, tempat ini merupakan wilayah yang sangat kosmopolitan," ujar Hilmar.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Instagram @pikology, Antara