Ini menghasilkan gerakan yang khas saat Bumi melakukan perjalanan mengelilingi Matahari.
Perubahan posisi kutub utara Bumi sepanjang tahun dengan kutub utara yang cenderung miring ke arah Matahari pada bulan Juni dan miring menjauh dari Matahari pada bulan Desember.
Baca Juga: NASA Sebut Badai Matahari Kuat Dapat Mengganggu Komunikasi Satelit Bumi
Ekuinoks (X/ Twitter (@InfoAstronomy)
Pada ekuinoks bulan Maret ini, mengalami fenomena Matahari memiliki asensiorekta yang hampir tepat nol.
Ini terjadi karena posisi pusat Matahari selama ekuinoks. Dampak ekuinoks terasa dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam pergantian musim, yang mempengaruhi negara-negara subtropis dan berlintang tinggi secara signifikan.
Di Indonesia, yang berada di lintang ekuator, intensitas penyinaran Matahari mencapai puncaknya pada hari ekuinoks ini, namun hal ini tidak selalu mengakibatkan peningkatan suhu yang signifikan.
Setelah ekuinoks ini, Matahari akan terus bergerak menuju utara, menuju titik balik paling utara pada Juni mendatang, yang menandai musim panas di belahan Bumi utara.
Dengan pengetahuan tentang pentingnya peristiwa ini, kita dapat lebih memahami siklus tak terputus dalam kehidupan di Bumi.
Kamu sekarang telah mengetahui alasan mengapa hari ini terasa sangat panas seperti hari-hari biasanya.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: X / Twitter (@infoAstronomy)