Ekuinoks (X/ Twitter (@InfoAstronomy)
INDOZONE.ID - Pada 20 Maret 2024, dunia disuguhkan dengan fenomena alam bernama ekuinoks.
Saat matahari terbit tepat di timur dan tenggelam di barat, kita dipertemukan dengan fenomena langka di mana siang dan malam berlangsung dengan durasi yang hampir identik di seluruh penjuru Bumi.
Namun, apa sebenarnya yang menyebabkan ekuinoks ini terjadi, dan bagaimana dampaknya terhadap Bumi?
Ekuinoks (X/ Twitter (@InfoAstronomy)
Pada 20 Maret 2024, tepatnya pukul 10.04 WIB, seluruh dunia mengalami peristiwa alam yang dikenal sebagai ekuinoks.
Ekuinoks Maret menandai momen langka bagi kedua belahan Bumi. Bagi belahan Bumi utara, itu adalah awal musim semi, sementara bagi belahan Bumi selatan, saatnya menyambut musim gugur.
Seiring dengan perubahan musim ini, fenomena alam ini juga mempengaruhi panjang hari dan malam secara global.
Dalam fenomena ini, durasi siang dan malam hampir identik, masing-masing berlangsung sekitar 12 jam. Hal ini terjadi karena perjalanan tahunan Matahari mengikuti jalur ekuator.
Baca Juga: Viral Fenomena Matahari Diselimuti Cincin di Singkawang Kalbar, Begini Penjelasan BMKG
Ekuinoks (X/ Twitter (@InfoAstronomy)
Asal-usul kata "ekuinoks" merujuk pada kesetaraan waktu antara siang dan malam, berasal dari bahasa Latin yang menggambarkan keadaan ini.
Tidak peduli di mana kamu berada, pada hari ekuinoks ini, kamu akan melihat Matahari terbit langsung di timur dan terbenam di barat.
Ini menjadi momen langka karena bumi telah mengalami kesetaraan sementara waktu di bawah sinar Matahari.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: X / Twitter (@infoAstronomy)