INDOZONE.ID - Dalam kurun waktu kurang dari sepekan, terjadi empat kecelakaan pesawat di seluruh dunia dengan jumlah korban jiwa menyentuh 217.
Perlu diketahui, penerbangan adalah salah satu metode transportasi dengan tingkat keamanan terbaik. Berdasarkan data International Air Transport Association (IATA), kecelakaan terjadi pada 1 dari 5,4 juta penerbangan.
Namun, dalam sepekan ini, telah terjadi empat kecelakaan pesawat yang dua di antaranya memakan korban jiwa.
INDOZONE akan memaparkan kepada kamu bagaimana keempat kecelakaan tersebut bisa terjadi hingga memakan korban, baik luka-luka maupun meninggal dunia.
Baca Juga: Tragedi Pesawat Jeju Air, Para Negara Ucapkan Belasungkawa dan Kirim Bantuan
4 Kecelakaan Pesawat Terjadi dalam Sepekan Terakhir
1. Pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan
Daftar ini akan dimulai dengan insiden yang menimpa pesawat Azerbaijan Airlines (AZAL), pada Rabu 25 Desember 2024.
Pesawat Embraer 190 milik AZAL itu berangkat dari Baku, Azerbaijan, dengan tujuan Grozny, Rusia. Akan tetapi, perjalanan pesawat itu berakhir dengan jatuh di dekat Kota Aktau, Kazakhstan.
Setelah jatuh, pesawat itu pun terbakar. Perlu diketahui, pesawat Embraer 190 tersebut membawa 67 orang, dengan rincian 42 warga negara Azerbaijan, 16 warga negara Rusia, enam warga negara Kazakhstan, dan tiga sisanya warga negara Kyrgyzstan.
Nahasnya, 38 orang dinyatakan meninggal dunia dan 29 lainnya selamat. Lantas, apa penyebab kecelakaan ini?
Hingga kini, penyebab kecelakaan masih diselidiki oleh pihak-pihak terkait, baik dari Azerbaijan, Kazakhstan, dan Rusia. Akan tetapi, ditemukan lubang besar di ekor pesawat nahas tersebut.
Penemuan itu menimbulkan asumsi, bahwa pesawat AZAL jatuh karena sistem pertahanan udara Rusia. Diketahui, pesawat itu berusaha mendarat berulang kali di Grozny, tetapi gagal.
Menurut pernyataan Kremlin, Grozny, Mozdok, dan Vladikavkaz tengah diserang oleh drone Ukraina sehingga sistem pertahanan udara Rusia pun aktif menangkalnya.
Namun, belum ada pernyataan resmi perihal penyebab utama pesawat AZAL jatuh sehingga menewaskan 38 orang. Meski begitu, Presiden Rusia Vladimir Putin telah meminta maaf atas insiden ini saat menelepon Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev.
2. Pesawat KLM di Norwegia
Selanjutnya, insiden pendaratan darurat yang dialami oleh pesawat KLM Royal Dutch Airlines di Bandara Oslo Torp Sandefjord, Norwegia, Minggu 29 Desember 2024, waktu setempat.
Pesawat ini berangkat dari Bandara Oslo, tetapi memutuskan melakukan pendaratan darurat setelah mengudara 110 km dari sana.
Pesawat berhasil melakukan pendaratan darurat di Bandara Oslo Torp Sandefjord, tetapi tergelincir ke sisi kanan landasan pacu hingga terhenti di area berumput.
Menurut laporan AP7am, insiden ini terjadi karena kegagalan sistem hidrolik. Untungnya, 176 penumpang dan enam awak tidak mengalami luka-luka dalam insiden ini.
Baca Juga: Detik-Detik Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korsel: Saksi Mata Ungkap Ledakan dan Asap
"Penerbangan KL1204, sebuah Boeing 737-800, tergelincir di sisi kanan landasan pacu 18 setelah mendarat di Bandara Oslo Torp Sandefjord. Penerbangan tersebut dialihkan ke sana tak lama setelah lepas landas dari Bandara Oslo (OSL)," menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Royal Dutch Airlines dan diunggah di X.
3. Pesawat Air Canada di Kanada
Pesawat Air Canada Flight 2259 melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Halifax Stanfield, Kanada, Sabtu 28 Desember 2024, waktu setempat.
Pesawat itu berangkat dari Bandara Internasional St. John’s, Kanada, tetapi roda pendaratannya rusak sehingga harus mendarat darurat di Bandara Internasional Halifax Stanfield.
Dalam upaya mendarat darurat, pesawat Air Canada tergelincir dan terjadi kebakaran pada mesin. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
4. Pesawat Jeju Air di Korea Selatan
Pesawat Jeju Air 7C2216 kecelakaan di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan (Korsel), Minggu 29 Desember 2024. Pesawat jet Boeing 737-800 itu membawa 175 penumpang dan enam awak sehingga total ada 181 orang di dalamnya.
Pesawat tergelincir di tanah tanpa roda pendaratan yang dikeluarkan. Setelahnya, pesawat menabrak dinding beton sebelum meledak dan terbakar.
Karena insiden itu, 179 orang dilaporkan meninggal dunia. Hanya dua orang yang selamat dalam tragedi ini, yaitu awak dari Jeju Air.
Ini menjadi kecelakaan penerbangan paling mematikan dalam sejarah Korsel. Selain itu, ini juga kecelakaan ketiga dengan jumlah korban terbanyak yang melibatkan maskapai Korea.
Sementara itu, kegagalan roda pesawat diduga kemungkinan besar terjadi karena tabrakan dengan kawanan burung sehingga tragedi ini pun terjadi.
Namun, penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti dari kecelakaan pesawat yang menewaskan 179 orang ini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Antara