Rabu, 16 OKTOBER 2024 • 15:36 WIB

Satu Dekade Presiden Jokowi: Genjot Pembangunan Infrastruktur demi Kesejahteraan di Papua dan Indonesia Timur 

Author

Presiden Jokowi kunjungan ke Papua Selatan.

INDOZONE.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memimpin Indonesia selama 10 tahun. Kepemimpinan Jokowi akan berakhir pada 20 Oktober 2024.

Selama kepemimpinannya, salah satu fokus Jokowi adalah pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia, termasuk Papua dan Indonesia Timur, demi terciptanya kesejahteraan di segala bidang.

Presiden Jokowi kunjungan ke Papua Selatan.

Perhatian Jokowi pada Indonesia Timur sudah ditunjukkannya sejak periode pertama kepemimpinannya. Pada 25 Mei 2015, saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Timur dan Trade and Investment Forum for Eastern Indonesia, Jokowi bahkan telah menegaskan, bahwa Indonesia Timur punya potensi untuk masa depan Indonesia.

Namun, untuk mengeluarkan potensi tersebut, dibutuhkan infrastruktur yang memadai. Dari kacamata Jokowi, infrastruktur akan mendukung untuk mengeluarkan potensi penuh Indonesia Timur.

“Tetapi, pendukung untuk melakukan itu perlu segera dikerjakan. Apa itu? Infrastruktur, tidak ada yang lain,” ujar Jokowi.

Setelah  memiliki infrastruktur memadai, Jokowi menilai Indonesia Timur akan mampu memanfaatkan potensi yang dimilikinya. Menurut Jokowi Indonesia Timur akan bisa menjadi masa depan negeri ini.

Baca Juga: Resmikan Istana Negara di IKN, Presiden Jokowi Pastikan Kualitas Bangunan Berstandar Tinggi

“Peluang-peluang seperti itu, setiap ke daerah, saya melihat betul-betul Indonesia bagian Timur adalah masa depan kita. Masa depan kita. Masa depan kita. Tapi, jangan keliru kebijakan,” pesan Presiden Jokowi.

Pembangunan di Indonesia Timur Berdampak pada Daya Saing Indonesia

Selama 10 tahun kepemimpinan Jokowi, berbagai infrastruktur telah dibangun di Indonesia Timur. Salah satu infrastruktur yang diresmikan Jokowi adalah Makassar New Port (MNP), di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis 22 Februari 2024, pagi WITA

Dengan keberadaan pelabuhan besar ini, diharapkan Indonesia Timur bisa mengefisiensikan biaya logistik di Indonesia.

“Ini akan menjadi pelabuhan besar di Indonesia bagian timur yang kita harapkan bisa mengefisiensikan biaya-biaya logistik yang ada di Tanah Air kita,” ujar Jokowi.

Dari kacamata Jokowi, efisiensi ini akan menguatkan daya saing Indonesia di persaingan antarnegara.

“Siapa yang memiliki efisiensi yang baik, itulah yang memenangkan pertandingan, itulah yang akan memenangkan persaingan,” ungkap Presiden.

Presiden Jokowi kunjungan ke Papua Selatan.

Perlu diketahui, Makassar New Port dibangun dengan nilai investasi menyentuh Rp5,4 triliun. Makassar New Port juga merupakan pelabuhan terbesar kedua setelah Tanjung Priok dan salah satu dengan kedalaman terbaik (16 meter) untuk bersandar kapal-kapal.

Meski mengeluarkan biaya besar, keberadaan Makassar New Port akan membantu menurunkan biaya logistik di Indonesia. 

“Makassar New Port ini adalah terbesar setelah Tanjung Priok. Kedalamannya 16 meter, juga termasuk pelabuhan terdalam yang sangat baik untuk bersandarnya kapal-kapal besar untuk mengangkut kontainer,” ucap Presiden.

Selain biaya logistik, Presiden juga mengapresiasi dwelling time yang turun dari semula tujuh hari menjadi di bawah tiga hari. Terkait kapasitas, Makassar New Port juga memiliki kapasitas hingga 2,5 juta TEUs sehingga diharapkan dapat bersaing dengan pelabuhan-pelabuhan besar di negara lain.

Baca Juga: Jelang Estafet Kepemimpinan, Presiden Jokowi Serahkan Peresmian Istana Garuda di IKN kepada Prabowo

“Inilah kekuatan, potensi yang terus kita perbaiki sehingga competitiveness kita, daya saing kita menjadi lebih baik dari negara-negara lain,” tutur Jokowi.

Pembangunan infrastruktur, termasuk di Indonesia Timur, perlahan telah menunjukkan hasilnya. Pada 2024, Indonesia menempati ranking 27 di IMD World Competitiveness Ranking.

"Kita tahu dari pembangunan infrastruktur ini, world competitiveness ranking kita naik dari angka 34 melompat ke 27. Daya saing itu yang ingin kita raih dari pembangunan-pembangunan yang ada, selain pemanfaatan infrastruktur itu untuk rakyat," ujar Presiden Jokowi dalam diskusi bertajuk "Refleksi dan Catatan 10 Tahun Pemerintahan Jokowi di Bidang Konstruksi, Infrastruktur dan Investasi," pada 1 Agustus 2024.

Pembangunan Indonesia Timur Tidak Hanya untuk Ekonomi, tapi Rakyat

Seperti penjelasan Jokowi dalam diskusi bertajuk "Refleksi dan Catatan 10 Tahun Pemerintahan Jokowi di Bidang Konstruksi, Infrastruktur dan Investasi" di atas, pemanfaatan infrastruktur juga untuk rakyat Indonesia. Sebagai contoh pemanfaatan Infrastruktur untuk rakyat, terutama Indonesia Timur, bisa dilihat di Papua. 

Selama 10 tahun ini, kondisi damai terus dipertahankan supaya Papua menjadi lebih sehat, cerdas, dan produktif yang merupakan hak masyarakat di sana. Untuk mewujudkan itu, pembangunan infrastruktur digenjot dengan maksimal demi mendekatkan masyarakat Papua pada pelayanan kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Perlu digarisbawahi, pembangunan jalan, jembatan, sekolah, dan puskesmas menjadi harapan untuk anak-anak Papua.

Patut dicatat, pembangunan di Papua bukannya tanpa tantangan. Meski begitu, pembangunan tersebut harus dilakukan demi kemajuan Papua ke arah lebih baik. Terkini, saat infrastruktur-infrastruktur itu hadir di Papua, tercipta peningkatan indeks pembangunan manusia, peningkatan angka harapan sekolah, melahirkan lebih banyak talenta unggul, serta pelayanan publik yang lebih berkecakapan.

Dari aspek kesehatan, angka malaria pun diturunkan, begitu juga dengan angka kematian ibu, penularan Tuberkulosis, dan HIV/AIDS.

Selain itu, di bidang olahraga, Papua pun mampu menggelar PON dan PEPARNAS pada 2021. Perlu dicatat, penyelenggaraan PON di Papua pada 2021 merupakan yang pertama sepanjang sejarah.

Tak hanya menggelar, Papua pun dinilai sukses menggelar ajang olahraga terbesar se-Indonesia tersebut. Kesuksesan itu diraih berkat adanya infrastruktur-infrastruktur yang memadai di sana.

Presiden Jokowi meresmikan Papua Youth Creative Hub di Papua.

Papua dan Indonesia Timur Akan Terus Dibangun

10 tahun kepemimpinan Jokowi bukan waktu yang cukup untuk membangun Papua dan Indonesia Timur. Tongkat estafet pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia, harus diteruskan dari Jokowi ke Presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Pembangunan infrastruktur lainnya, dibutuhkan untuk membuat Papua dan Indonesia Timur menjadi lebih baik daripada sekarang. Bagaimana mensukseskan pembangunan di Papua dan Indonesia Timur selanjutnya? Dibutuhkan kerja keras dan komitmen tinggi untuk membawa kemajuan lebih tinggi di tahun-tahun mendatang. 

Namun, patut diingat, stabilitas keamanan, kedamaian, dan kesejahteraan Papua dan Indonesia Timur membutuhkan dukungan berkelanjutan dari semua pihak, termasuk masyarakat itu sendiri.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Pers Rilis, Setkab, Menpan