Untuk memasarkan merek mereka, mereka menggunakan berbagai strategi, seperti pemanfaatan media sosial dan kerja sama dengan influencer. Hal ini menegaskan pentingnya memiliki pendekatan pemasaran yang tepat agar dapat bersaing di industri yang penuh tantangan ini.
"Kita baru launching beberapa waktu lalu dan lumayan deket dan ini satu hal yang baru buat aku dan lumayan banyak pengalaman," kata Paula.
Selain itu, kualitas produk dan layanan yang prima juga memegang peranan penting dalam kesuksesan mereka. Dengan menghadirkan produk yang berkualitas dan memberikan pelayanan yang memuaskan, para selebriti ini berhasil membangun kepercayaan dan loyalitas di kalangan pelanggan mereka serta memiliki kontribusi untuk kelangsungan bisnisnya.
"Harapannya, desain Amapola menjadi pilihan yang versatile, simpel, namun dengan twist yang memberikan sentuhan unik pada setiap busana," jelas Paula. "Dari ke-10 koleksi, kami memilih Siluet A – Karena brand Amapola lebih mengutamakan kenyamanan dari sang pemakai dan lebih memudahkan dalam bergerak."
"Masih pengen berkontribusi di dunia fashion dan lebih pengin punya banyak waktu utk kliarga, terutama anak-anak aku," tambahnya.
Baca Juga: Desainer Indonesia Diduga Jual Beli Organ Manusia, Polri Koordinasi Dengan Polisi Brasil
Desainer Itang Yunasz dan beberapa karya keluaran Kamila. (Instagram/itangyunasz)
Lau bagaimana trens baju lebaran di tahun 2025 ini? Beberapa desainer dan penikmat fashion muslim tentunya memilih produk yang sesuai sedang digaungkan di zaman atau era tersebut. Kita bisa lihat contoh ketika banyak yang menyukai nuansa 'Shimer-shimer' pada lebaran beberapa tahun lalu dan kemudian menjadi tren, atau busana pilihan Syahrini lainnya yang akhirnya diikuti para penikmat busana muslim di tanah air.
Itang Yunasz yang banyak melihat tren baju muslim tahun ini menyebutkan bahwa pilihan warna dan bahan kini sedikit berubah dengan tahun sebelumnya.
"Ya kalau sebenarnya kalau dilihat 5 tahun mundur, tren baju muslim didominasi oleh warna-warna pastel, seperti dusty pink dan berbagai nuansa pink muda. Pokoknya semua-semua yang rada-rada dusty. Tapi orang-orang udah mulai jenuh dikasi baju yang warna-warna seperti itu. Dan kebetulan memang tren di dunia itu sudah nutup-nutupan warna. Bahkan tren dunia itu sudah gila banget sekarang," kata Itang Yunasz saat diwawancara doorstop dalam acara press conference beberapa waktu lalu.
Ia juga melihat banyak penikmat busana muslim mulai memikir warna yang solid dan strong. Banhkan warna hitam yang dulu jarang dibeli kini juga menjadi perhatian.
Baca Juga: Vegetarian, 5 Selebriti Cantik Indonesia Ini Tidak Konsumsi Daging
"Nah hitam itu adalah warna yang bisa menjadi sesuatu. Warna hitam ini dicampurin, nanti ada bentuk border warna maroon, ada hijau ada segala macam. Untuk membutuhkan sebuah warna di dalam satu hitam itu kita juga membutuhkan lagi uh warna warna lain yang solid untuk celananya, untuk jaketnya, untuk kerudungnya seperti itu," tambahnya.
"Nah, kayaknya nih dari mulai tahun lalu ke tahun sekarang sampai ke tahun 2006 ini warna solid yang meletup-letup keluar lagi seperti warna wine warna merah maroon, terus warna hijau botol hijau emerald, terus birunya juga biru musafir."
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wawancara, Liputan, Analisis Redaksi