Keluarga Marcos yang dekat dengan AS, meneken kerja sama pertahanan dengan Gedung Putih.
Hal ini membuat Duterte-Carpio berang, karena keluarganya memiliki kedekatan dengan China.
Adapun ancaman pembunuhan Presiden Marcos Jr oleh Duterte-Carpio, terjadi setelah sang Wapres mundur dari jabatan Menteri Pendidikan dan Kepala Badan Antipemberontakan.
Sepupu Marcos, Martin Romualdez, kemudian memimpin DPR yang berada di bawah kendalinya untuk memangkas dua pertiga anggaran kantor Wapres.
Tak hanya itu, Komite Etik DPR Dilipina juga melakukan penyelidikan terhadap Duterte-Carpio atas dugaan penyalahgunaan anggaran.
Kepala Staf Istana Wapres, Zuleika Lopez, yang merupakan orang kepercayaan Duterte-Carpio, bahkan ditahan karena dianggap merintangi penyelidikan.
Rentetan peristiwa itulah yang kemudian membuat Duterte-Carpio berang dan melontarkan ancaman.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters