Serta, terdapat pula Al Quran yang telah berusia sekitar ribuan tahun lalu.
Meski tergolong baru, ternyata sudah ada ribuan wisatawan domestik maupun mancangara setiap tahun mengunjunginya. Sebagian pengunjung yang datang ke museum ini bertujuan untuk penelitian.
"Dalam setahun sekitar 50-an wisatawan mancanegara, antara lain peneliti maupun wisatawan asing," sebut Indra
Wisatawan mancanegara yang datang kesana antara lain berasal dari Malaysia, Singapura, Belanda, Arab Saudi, Amerika Serikat, Italia, Jerman, Inggris, Yunani, Kroasia, dan Yugoslavia.
Sedangkan wisatawan domestik yang berkunjung ke sana mencapai sekitar 2.500 orang per tahun yakni diantaranya dari pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi dan Bali.
Disamping itu, juga beberapa kali mempromosikan museum tersebut melalui media sosial dan beberapa media internasional juga turut meliput museum tersebut.
"Tahun lalu ada media dari Singapura, Jerman dan China yang meliput kami. Banyak profesor dari luar juga kesini," katanya.
Bekerja Sama dengan Pokdarwis Setempat
Tidak berdiri sendiri, museum ini juga dirintis bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Almira.
Sekretaris Kelompok Sadar Wisata Almira Sumbermulyo Bambanglipuro Bantul, Oktavolama Akbar Budi Santosa mengatakan, tempat ini menjadi salah satu mimpi besar DIY terutama dengan mengembangkan kawasan pesisir Selatan.
"Komunitas remajanya juga ada, jadi intinya kita akan ada lima lokasi di kawasan kampung ini, yang nantinya akan setiap sila itu akan tersirat di dalam setiap lokasi, setiap unit museum," ujar Akbar Budi.
Disebut Akbar, keberadaan museum wayang tersebut mampu meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar dan turut mempromosikan potensi lain yang ada di Sumbermulyo.
Agenda Rutin Museum Beber Sejartaji Setiap Tanggal 1 Juni
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung