Kategori Berita
Media Network
Rabu, 06 NOVEMBER 2024 • 21:27 WIB

Donald Trump dan Wajah Pemilu Amerika Serikat yang Penuh Pergolakan

Trump, menurut Andrea, dihadapkan pada Esther Policy . Kebijakan itu intinya menganggap siapa pun yang mendukung ataupun terafiliasi mendukung kemerdekaan Palestina atau Hamas akan dianggap teroris dan dikategorikan sebagai teroris atau pendukung teroris.

5. Kekhawatiran Internasional

Dengan hasil hitung cepat dari Fox News yang memproyeksikan kemenangan Donald Trump dalam Pilpres 2024, Peneliti Departemen Hubungan Internasional CSIS, Andrew W. Mantong, mencatat adanya kekhawatiran dari komunitas internasional terkait kemungkinan kemenangan Trump tersebut.

Komunitas internasional khawatir bahwa jika Trump terpilih kembali, sistem multilateral dan lembaga-lembaga internasional akan semakin terlemah.

"Saat ini, sistem itu sudah lemah, tetapi jika Trump terpilih lagi, sistem tersebut bisa semakin rapuh. Yang dikhawatirkan adalah, jika sistem multilateral runtuh, semua negosiasi akan dilakukan secara bilateral dan transaksional," kata Andrew yang dihubungi pada Rabu.

Baca Juga: Penundaan Hukuman Kriminal Donald Trump hingga Kelar Pemilu AS

Runtuhnya sistem multilateral ini diperkirakan akan terjadi karena Trump cenderung memilih pendekatan bilateral dan transaksional dalam hubungan internasional.

Bagi Indonesia, kabar tersebut menjadi perhatian serius. Menurut Andrew, ini bisa menjadi kabar buruk karena diplomasi Indonesia selama ini banyak bertumpu pada multilateralisme dan regionalisme.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: ANTARA, Analisis Redaksi

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Donald Trump dan Wajah Pemilu Amerika Serikat yang Penuh Pergolakan

Link berhasil disalin!