Hampir dua dekade kemudian tepatnya pada tahun 1989, Paus Yohanes Paulus II melakukan kunjungan bersejarah ke Indonesia, menjadi Paus kedua yang mengunjungi negara ini setelah Paus Paulus VI.
Kunjungan ini merupakan bagian dari misi globalnya untuk mempromosikan perdamaian, dialog antaragama, dan solidaritas di seluruh dunia.
Kedatangan Paus Yohanes Paulus II ke Indonesia memiliki arti yang sangat penting dalam memperkuat hubungan antara Vatikan dan Indonesia, serta dalam memperkuat semangat kerukunan di tengah keberagaman agama, suku, dan ras yang menjadi ciri khas Indonesia.
Selama kunjungannya, Paus Yohanes Paulus II bertemu dengan umat Katolik di berbagai daerah dan juga bertemu dengan pemimpin-pemimpin agama lain, menunjukkan penghargaan terhadap keberagaman yang ada di Indonesia.
Selama di Indonesia, Paus Yohanes Paulus II mengunjungi beberapa kota termasuk Jakarta, Yogyakarta, dan Maumere di Nusa Tenggara Timur.
Kunjungan ini memiliki dampak yang mendalam bagi umat Katolik di Indonesia, yang merasa lebih diakui dan didukung oleh pemimpin tertinggi gereja mereka. Selain itu, kunjungan Paus juga memperkuat hubungan antara Vatikan dan Indonesia, serta memperluas dialog antara Katolik dan komunitas agama lain di negara ini.
Di tahun ini, Indonesia kembali didatangi pemimpin tertinggi umat Katolik yakni Paus Fransiskus. Paus bersama rombongan tiba di Tanah Air pada Selasa (3/9/2024) menggunakan pesawat komersil ITA Airways Z400 berwarna biru.
Kunjungan ketiga kali Paus ini diharapkan membawa pesan yang serupa dengan kunjungan-kunjungan sebelumnya, yakni tentang pentingnya persatuan dalam keberagaman dan dialog antaragama.
Paus Fransiskus dikenal sebagai seorang pemimpin yang peduli terhadap isu-isu sosial dan lingkungan. Dalam konteks Indonesia, yang kaya akan keberagaman budaya dan agama, kunjungan Paus Fransiskus akan menjadi momen penting untuk menggarisbawahi komitmen gereja terhadap perdamaian, keadilan, dan keberlanjutan.
Selain dikenal sebagai pemimpin yang peduli isu-isu sosial, Paus Fransiskus juga terkenal dengan kesederhanaannya. Hal itu dibuktikan dengan kunjungannya ke Indonesia menggunakan pesawat komersil.
Paus Fransiskus juga menolak mobil mewah, beliau lebih memilih naik mobil Kijang Innova Zenix Hybrid saat menelusuri jalanan kota Jakarta untuk menyapa warga sebelum akhirnya menuju Kedutaan Besar Vatikan tempatnya menginap.
Kedatangan Paus ke Indonesia memiliki makna yang mendalam, tidak hanya bagi umat Katolik, tetapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia.
Dalam sebuah negara yang terdiri dari berbagai agama, suku, dan ras, kunjungan seorang Paus menjadi simbol dari toleransi dan persatuan.
Kehadiran Paus mengingatkan akan pentingnya menghormati perbedaan dan bekerja sama demi kebaikan bersama.
Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) menilai kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia punya pesan kuat akan pentingnya menghormati perbedaan.
"Kunjungan ini memiliki pesan yang sangat kuat tentang arti pentingnya merayakan perbedaan," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya pada pertemuan Paus Fransiskus bersama Korps Diplomatik dan wakil masyarakat di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/9/2024).
Sebagai pemimpin spiritual bagi jutaan orang di seluruh dunia, Paus membawa pesan universal tentang cinta, damai, dan solidaritas.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Antara, Analisis Redaksi