"Pemenuhan kebutuhan lapangan senantiasa dikaitkan dengan besaran secara kuantitatif. Agaknya tidak cukup hanya dihitung jumlah, namun juga kualitas personalnya. Pendidikan bisa bagus sesuai kriteria, namun faktor integritas dalam pelaksanaan tugas menjadi penting agar pelaksanaan tugas dapat dilakukan secara optimal," kata Asep.
Asep menekankan bahwa jika perekrutan ASN hanya berfokus pada kuantitas tanpa memperhatikan integritas, maka akan ada risiko ASN yang tidak memiliki kualitas yang memadai.
Ia juga menyatakan bahwa faktor non-teknis seperti integritas menjadi sangat penting dalam proses perekrutan.
"Katakanlah kebutuhan tenaga kesehatan yang secara teknis baik, tetapi ketika dihadapkan dengan medan pelayanan yang buruk, bisa jadi akan mencoba menghindar," ujarnya.
Sementara itu, dalam konteks pemenuhan ASN seperti dosen di lingkungan Kemendikbudristek, ia mengatakan bahwa aspek integritas juga menjadi penting.
Baca Juga: Resmi! Kementerian Keuangan Buka 1.230 Formasi CPNS 2024
"Demikian halnya dengan dosen yang kualifikasi pendidikannya baik, namun bisa berbeda di lapangan tatkala kemampuan metode dan pemahaman objeknya tidak baik. Akibatnya, pengetahuan yang ditransfer menjadi lamban," ujarnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Antara, Analisis Redaksi