Bakal cawapres Gibran Rakabuming Raka.
INDOZONE.ID - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menyatakan banyak pihak yang tidak menyukai munculnya pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Ini karena mereka tidak siap jika Indonesia dipimpin oleh anak muda.
"Itu sebabnya banyak orang yang tidak suka terhadap pasangan Prabowo-Gibran. Banyak orang yang tidak siap dengan situasi Pemilu 2024 nanti," kata Muzani dikutip dari Antara, Jumat (10/11/2023).
Padahal, kata Muzani, kemunculan Gibran diusung untuk menyambut momen Indonesia Emas 2045 yang saat itu mayoritas warga Indonesia adalah generasi muda.
Baca Juga: Bobby Nasution Ngaku Diberi Waktu 7 Hari buat Kembalikan KTA PDIP Buntut Dukung Prabowo-Gibran
"Disepakatinya Mas Gibran sebagai cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) sebagai bagian dari cara kita menyambut dan mempersiapkan Indonesia Emas 2045," tuturnya.
Menurut Muzani, KIM sengaja mengusung Gibran untuk momen tersebut. Apalagi, sosok Gibran dinilai cocok untuk mewakili hampir 60 persen pemilih muda di Pilpres 2024 nanti.
"Gibran adalah perwakilan anak muda yang dipersiapkan untuk Indonesia Emas, bahwa generasi muda harus disiapkan (menjadi pemimpin) di 2024, maka kita harus rela untuk itu," kata Muzani.
Baca Juga: Gibran Dinilai Mampu Memodifikasi Birokrasi Lebih Mudah Jika Jadi Wapres
Muzani bilang, kehadiran Wali Kota Surakarta itu dalam kontestasi pemilu tahun depan menjadi ancaman bagi pihak lawan. Ini karena komposisi pemilih yang didominasi oleh anak muda.
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran itu juga menyinggung dugaan adanya upaya sistematis untuk mendegradasi dukungan kepada Prabowo-Gibran. Bahkan, dia menyebut upaya itu semakin hari semakin menguat.
"Tapi hari-hari ini upaya itu dicurigai, upaya itu disalahpahami, disalah mengerti. Ada yang menuduh menghidupkan Orde Baru. Ada yang menuduh sedang menghidupkan nepotisme atau KKN. Bahkan meminta pasangan (Prabowo-Gibran) ini mundur saja," kata Muzani.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: