Kategori Berita
Media Network
Rabu, 25 JUNI 2025 • 09:51 WIB

Siswa SD Tewas Usai Dikeroyok Bocah SD dan SMP di Makassar, Ini Alasan Belum Ada Tersangka

Ilustrasi penganiayaan. (ANTARA/HO)

INDOZONE.ID - Seorang siswa SD di Makassar, Sulawesi Selatan bernama Muhammad Raja Afnan tewas usai dikeroyok setelah sempat menjalani perawatan di tiga rumah sakit. Polisi kini sedang memeriksa enam orang saksi.

Enam saksi telah diperiksa, dan penyidik kini menunggu hasil autopsi dari laboratorium forensik untuk penetapan tersangka.

Muhammad Raja Afnan merupakan siswa kelas VI SDN Maccini Sawah Satu, Makassar. Anak 12 tahun itu meninggal dunia pada Jumat (30/5/2025) setelah sempat dirawat selama lima hari di tiga rumah sakit berbeda.

Dugaan sementara, Afnan jadi korban pengeroyokan oleh tiga teman sebayanya. Ia disebut sempat mengaku dipukul oleh beberapa orang sebelum menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Islam Faisal, Makassar.

“Sebelum meninggal di rumah sakit, saya tanya, siapa yang pukul, Nak? Afnan bilang teman. Saya tanya berapa orang? Dia tidak bilang, tetapi kasih naik jarinya tiga,” ujar bibi korban, Desma, dilansir dari Antara, Rabu (25/6/2025).

Korban sempat menyebut dua dari pelaku adalah murid SD, dan satu lagi siswa SMP. Namun ia tidak menyebutkan nama, hanya mengatakan mengenal ketiganya.

Baca juga: Putin Kecam Serangan AS ke Iran: Tak Ada Alasan yang Membenarkan Tindakan Itu

6 Saksi Sudah Diperiksa

Penyidik Polrestabes Makassar menyatakan sudah memeriksa enam saksi terkait dugaan pengeroyokan tersebut.

“Masih enam orang diperiksa karena keterangannya sudah maksimal. Jadi, untuk apa banyak saksi kalau sudah pemeriksaan maksimal,” ucap Kasatreskrim Polrestabes Makassar AKBP Devi Sujana, Selasa (24/6).

Ia menyebut proses penyelidikan masih berjalan, termasuk kemungkinan penetapan tersangka. Devi mengatakan pekan ini akan ada tindak lanjut dari penyidik.

Menunggu Hasil Autopsi dan Labfor

Penyebab pasti kematian Afnan masih menunggu hasil autopsi. Sejumlah organ tubuh korban telah diperiksa oleh tim RS Bhayangkara Makassar dan dikirim ke laboratorium forensik.

“Sekarang masih menunggu hasil labnya. Jadi nanti biar sinkron hasil autopsinya dan labnya juga,” ujar Devi, yang juga pernah menjabat sebagai Kanit Subdit Ditreskrimum Polda Lampung.

Autopsi dilakukan guna memastikan dugaan kekerasan fisik yang disebut oleh keluarga. Saat ditemukan, tubuh korban diduga menunjukkan tanda-tanda kekerasan seperti luka lebam dan bekas sulutan rokok di beberapa bagian.

Dikeroyok Usai Ujian

Peristiwa ini terjadi setelah korban mengikuti ujian akhir di sekolahnya. Ia diduga mengalami sakit di bagian dada dan sempat mengeluh kesakitan.

Korban sempat dibawa ke RS Pelamonia, lalu dirujuk ke RS Sitti Fatimah, hingga akhirnya ke RSI Faisal. Namun kondisi tubuhnya semakin memburuk dan akhirnya meninggal.

Diagnosis awal rumah sakit menyebut korban menderita tifus dan demam berdarah. Namun dugaan pengeroyokan tetap diselidiki lebih dalam oleh polisi.

Jenazah Afnan sempat disemayamkan di rumah duka di Jalan Maccini Gusung, Kecamatan Makassar, sebelum dibawa ke RS Bhayangkara untuk autopsi.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Antara

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Siswa SD Tewas Usai Dikeroyok Bocah SD dan SMP di Makassar, Ini Alasan Belum Ada Tersangka

Link berhasil disalin!