Kategori Berita
Media Network
Rabu, 25 JUNI 2025 • 07:30 WIB

Dari Data Jadi Aksi: Sidomulyo Tunjukkan Cara Cerdas Atasi Kemiskinan

Rapat Koordinasi Desa Cantik (dok. pribadi)

INDOZONE.ID - Pemerintah terus mendorong peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya data statistik melalui program Desa Cinta Statistik atau Desa Cantik. Program ini menjadi strategi konkret untuk menekan angka kemiskinan di wilayah pedesaan.

Komitmen ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi bertema Fasilitasi Pembinaan Desa Cinta Statistik (Desa Cantik)yang digelar di Cafe Gapuro, Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Jember, pada Selasa (24/6/2025).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh para agen statistik, ketua RT dan RW, kepala dusun, perangkat desa, serta kader Posyandu. Acara ini berada di bawah koordinasi Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Pemerintahan dan Pembangunan Jawa Timur V.

Kabid Pemerintahan Bakorwil Jember, Choirul Anwar, yang mewakili Kepala Bakorwil Jember, Nana Fadjar Prijantoro, menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat basis data desa.

"Program Desa Cantik ini akan terus kami dukung. Tentunya dengan kerja sama lintas stakeholder seperti BPS, Dinas Kominfo, OJK, dan pemerintah desa. Desa Sidomulyo bisa menjadi contoh bagaimana kesadaran akan pentingnya statistik dapat dibangun dari tingkat akar rumput," ujarnya.

Baca juga: Warga Jember Rayakan Hari Lahir Pancasila dengan Cara Unik dan Berbudaya

Kepala Desa Sidomulyo, Kamiludin, menyebut tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Jember menjadi latar belakang utama dilaksanakannya program tersebut.

"Kami berharap semua desa sadar akan pentingnya data. Karena untuk membangun dan memajukan desa, harus berangkat dari data yang sahih dan valid," katanya.

Giat Rapat Koordinasi Pentingnya Data Statistik, Program Desa Cantik (dok. pribadi)

Ia juga mengungkapkan, melalui proses pemutakhiran data yang dilakukan secara mandiri, pihaknya menemukan bahwa jumlah keluarga miskin di Sidomulyo jauh lebih sedikit dari data awal.

"Dulu tercatat ada 2.000 keluarga miskin. Setelah kami verifikasi ulang secara statistik, ternyata hanya sekitar 500 KK. Dari data inilah, kebijakan intervensi bisa diarahkan dengan lebih tepat sasaran," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jember, Tri Erwandi, menilai Desa Sidomulyo layak dijadikan percontohan nasional dalam pemanfaatan data untuk pembangunan berbasis masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya metode sensus yang sesuai standar.

"Tahun 2012, Sidomulyo pernah melaksanakan sensus mandiri. BPS kemudian meninjau apakah metode yang digunakan telah sesuai dengan NSPK (Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria)," katanya.

Tri juga menyoroti keunggulan Sidomulyo dalam digitalisasi data melalui peran aktif Komunitas Informasi Masyarakat (KIM).

"Desa ini pernah meraih penghargaan dalam bidang digitalisasi melalui KIM. Itu jadi nilai tambah, apalagi kesadaran terhadap pentingnya data tumbuh dari bawah," imbuhnya.

Baca juga: Bersatu Demi Produk Lokal! Dua Pengusaha Muda Gandeng Rokok Raden Masuk Jember

Dukungan serupa datang dari Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jember, Bobby Ari Sandy. Ia mengapresiasi langkah desa dalam memajukan literasi informasi melalui peran KIM dan PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi).

"Kami melihat potensi besar dari Desa Sidomulyo. Kami juga mengimbau masyarakat agar lebih bijak menyikapi informasi, terutama di media sosial, serta mengenali akun resmi yang bisa dipercaya," ujar Bobby.

Ia menambahkan, melalui percontohan ini, diharapkan desa-desa lain di Jember maupun Jawa Timur semakin sadar bahwa data adalah fondasi utama pembangunan dan pengentasan kemiskinan yang lebih terukur.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Dari Data Jadi Aksi: Sidomulyo Tunjukkan Cara Cerdas Atasi Kemiskinan

Link berhasil disalin!