Selasa, 19 NOVEMBER 2024 • 08:36 WIB

Rudal Balistik Rusia Menewaskan 11 Orang dan Melukai 84 Orang di Ukraina Utara

Author

Petugas pemadam kebakaran memadamkan api setelah serangan roket Rusia yang menghantam sebuah gedung apartemen bertingkat di Sumy, Ukraina, pada 17 November 2024.

INDOZONE.ID - Kota Sumy, Ukraina menjadi saksi tragedi memilukan akibat konflik berkepanjangan dengan Rusia.

Sebuah serangan rudal balistik yang dilengkapi munisi cluster menghantam kawasan pemukiman, menewaskan 11 orang, termasuk dua anak-anak, serta melukai puluhan lainnya. Insiden ini menambah catatan kelam perang yang telah berlangsung hampir 1.000 hari.

Tragedi di Kota Sumy: Anak-anak Jadi Korban

Kehancuran bangunan di wilayah Sumy.

Pada Minggu malam (17/11), sebuah rudal balistik Rusia menghantam kota Sumy yang berada dekat perbatasan Rusia. Serangan ini menewaskan 11 orang, termasuk seorang bocah laki-laki berusia 9 tahun dan gadis remaja berusia 14 tahun. Sebanyak enam anak lainnya kini dalam kondisi kritis akibat serangan tersebut.

Selain korban jiwa, 15 bangunan rusak, termasuk dua fasilitas pendidikan. Upaya pencarian dan penyelamatan terus dilakukan, menunjukkan skala kehancuran yang signifikan.

Baca Juga: Zelenskyy Minta Reaksi Keras Negara Lain atas Keterlibatan Korut dalam Perang Rusia-Ukraina

Langkah Baru Amerika Serikat dalam Mendukung Ukraina

Presiden AS Joe Biden

Pada hari yang sama, Presiden AS Joe Biden memberikan izin pertama bagi Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh buatan AS di wilayah Rusia.

Keputusan ini muncul setelah lobi panjang dari pihak Ukraina dan sebagai tanggapan terhadap bantuan militer Korea Utara kepada Rusia di wilayah Kursk.

Langkah ini menjadi momen penting karena sebelumnya AS hanya mengizinkan penggunaan sistem HIMARS untuk pertahanan di wilayah Ukraina.

Presiden Volodymyr Zelenskyy menanggapi langkah ini dengan hati-hati, menyatakan bahwa keputusan seperti ini tidak diumumkan dengan kata-kata, tetapi akan dibuktikan oleh tindakan nyata di medan perang.

Baca Juga: Korsel Desak Penarikan Segera Pasukan Korea Utara dari Rusia

Serangan Besar-besaran Rusia terhadap Infrastruktur Energi Ukraina

Petugas berupaya memadamkan api setelah serangan roket Rusia menyerang sektor energi di Lviv, Ukraina. (aljazeera.com)

Rusia meluncurkan lebih dari 200 rudal dan drone dalam serangan terkoordinasi di berbagai wilayah Ukraina. Serangan ini menyasar infrastruktur energi, meningkatkan kekhawatiran akan strategi Rusia untuk melemahkan Ukraina menjelang musim dingin.

Di Mykolaiv, dua orang tewas dan enam lainnya terluka akibat serangan drone. Sementara di wilayah Odesa, serangan menghancurkan fasilitas energi, menyebabkan gangguan listrik dan air. Dua pegawai Ukrenergo, operator jaringan listrik Ukraina, menjadi korban tewas dalam insiden tersebut.

Pasukan udara Ukraina berhasil menembak jatuh 144 dari 210 target udara, tetapi beberapa fasilitas penting tetap rusak. Serangan ini menjadi yang terbesar dalam tiga bulan terakhir, menurut pejabat militer Kyiv.

Pengakuan dan Respons Rusia

Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu.

Kementerian Pertahanan Rusia mengakui serangan ini sebagai bagian dari operasi besar-besaran yang menyasar infrastruktur energi terkait militer Ukraina.

Meski demikian, dampak serangan meluas hingga ke gardu listrik yang menopang pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina.

Di sisi lain, Rusia mengklaim berhasil menembak jatuh 59 drone Ukraina yang diluncurkan ke wilayahnya, termasuk yang mengarah ke Moskow dan wilayah perbatasan lainnya.

Serangan rudal Rusia di Sumy menjadi pengingat betapa rentannya warga sipil dalam konflik bersenjata. Dengan musim dingin yang semakin dekat, ancaman terhadap infrastruktur energi Ukraina terus meningkat.

Komunitas internasional didesak untuk meningkatkan upaya diplomatik guna menghentikan konflik dan melindungi warga sipil dari dampak perang yang berkepanjangan.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Channelnewsasia.com