Selasa, 05 NOVEMBER 2024 • 15:03 WIB

Korea Utara Lepaskan Serangkaian Rudal Balistik ke Perairan Laut

Author

Uji coba rudal balistik antarbenua Hwasong-19 baru, 31 Oktober 2024.

INDOZONE.ID - Pada hari Selasa, Korea Utara meluncurkan beberapa rudal balistik jarak pendek ke arah Laut Timur, menurut laporan militer Korea Selatan.

Aksi ini dianggap sebagai bagian dari unjuk kekuatan militer Korea Utara, yang terjadi hanya beberapa jam sebelum pemilihan presiden AS.

Namun, hingga kini, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan belum memberikan informasi lebih lanjut mengenai jumlah rudal yang ditembakkan atau seberapa jauh rudal-rudal tersebut meluncur.

Pihak Jepang juga mengkonfirmasi bahwa rudal-rudal tersebut mendarat di laut dan tidak menimbulkan kerusakan yang dilaporkan.

Baca Juga: Korea Utara Tuduh Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Tingkatkan Ancaman Perang Nuklir

Peluncuran ini berlangsung hanya beberapa hari setelah pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengawasi uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) terbaru yang diklaim mampu mencapai wilayah AS.

Sebagai tanggapan atas peluncuran tersebut, Amerika Serikat menerbangkan pesawat pengebom B-1B dalam latihan militer bersama Korea Selatan dan Jepang pada hari Minggu.

Saudari Kim Jong Un memberikan tanggapan keras, menuding bahwa latihan militer dari negara-negara tetangga tersebut hanya meningkatkan ketegangan, dan menunjukkan "ancaman militer yang agresif."

Para analis memperkirakan bahwa Korea Utara akan semakin aktif dalam uji coba senjata menjelang pemilihan presiden AS, kemungkinan untuk menarik perhatian Washington.

Badan intelijen Korea Selatan juga memperingatkan bahwa Korea Utara telah menyelesaikan persiapan untuk uji coba nuklir ketujuh, yang berpotensi memicu reaksi internasional.

Analis luar negeri berpendapat bahwa Korea Utara mungkin melihat hal ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan pengaruhnya dalam negosiasi, berharap mendapatkan konsesi seperti pelonggaran sanksi setelah pemilihan presiden di AS.

Baca Juga: Tangkal Serangan 100 Drone dengan Rudal Balistik, Rusia Lukai 17 Warga Ukraina

Ada spekulasi bahwa Kim Jong Un lebih menyukai kemenangan dari kandidat tertentu, mengingat pengalaman sebelumnya dalam diplomasi tingkat tinggi dengan mantan Presiden Donald Trump selama 2018-2019.

Kim dikabarkan melihat Trump sebagai mitra yang mungkin lebih mudah diajak bekerja sama dalam mencapai tujuan strategisnya, terutama dibandingkan dengan kandidat Demokrat lainnya yang memiliki pandangan lebih kritis terhadap rezim Korea Utara.

Sementara itu, ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan terus meningkat, dengan laporan yang menyebutkan bahwa Korea Utara telah memasok amunisi dan kemungkinan personel militer untuk mendukung operasi Rusia di Ukraina.

Intelijen gabungan AS, Korea Selatan, dan Ukraina memperkirakan bahwa hingga 12.000 tentara Korea Utara telah dikerahkan ke Rusia, yang menandai keterlibatan signifikan pertama Korea Utara dalam konflik berskala besar sejak Perang Korea pada tahun 1950-an.

Dalam merespons peningkatan ancaman nuklir dari Korea Utara, Korea Selatan, AS, dan Jepang telah meningkatkan kerja sama militer dan memperbaharui rencana pencegahan nuklir mereka.

Korea Utara menuduh latihan militer gabungan ini sebagai langkah untuk menyerang dan menjadikan alasan bagi pengembangan senjata nuklirnya.

Pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, perwakilan Korea Utara menegaskan bahwa program nuklirnya adalah langkah pertahanan diri dalam menghadapi apa yang dianggapnya sebagai ancaman dari negara-negara besar, terutama AS.

Baca Juga: Central Park Five Gugat Donald Trump Terkait Pernyataan Kontroversial Dalam Debat Presiden

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Aljazeera