INDOZONE.ID - Media resmi Korea Utara pada hari Minggu (3/11/2024) merilis laporan putih yang menuding Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, akan meningkatkan perang nuklir karena kebijakan-kebijakannya terhadap Korea Utara.
Laporan yang dibuat oleh Institut Studi Negara Musuh Korea Utara dan diterbitkan oleh kantor berita KCNA tersebut mengkritik pernyataan Yoon yang dinilai “berbahaya” terkait perang.
Selain itu, juga terkait pengabaian terhadap elemen perjanjian antar-Korea, keterlibatan dalam rencana perang nuklir dengan Amerika Serikat, serta upaya memperkuat hubungan dengan Jepang dan NATO.
“Langkah militer yang terus memburuk ini hanya menghasilkan efek sebaliknya, mendorong (Korea Utara) untuk memperbanyak senjata nuklirnya secara masif dan meningkatkan kemampuan serangan nuklirnya,” demikian isi laporan tersebut.
Baca Juga: Korsel Desak Penarikan Segera Pasukan Korea Utara dari Rusia
Sebagai pemimpin konservatif, Yoon memang bersikap tegas terhadap Korea Utara, yang terus maju dengan program pengembangan senjata nuklir dan rudal balistiknya meskipun ada larangan dari Dewan Keamanan PBB.
Pemerintahan Yoon menyatakan bahwa tindakan Korea Utara, seperti uji coba senjata dan bantuan militer untuk Rusia dalam perang di Ukraina, adalah penyebab meningkatnya ketegangan.
Pyongyang telah berupaya memutuskan hubungan antar-Korea, menyatakan Korea Selatan sebagai negara musuh sejak Kim Jong Un menyebutnya sebagai "musuh utama" awal tahun ini.
Selain itu, Kim Jong Un juga menyebut bahwa penyatuan kedua negara sudah tidak mungkin.
Bulan lalu, Korea Utara menghancurkan sebagian jalan dan rel kereta api antar-Korea di sisi perbatasannya yang dijaga ketat.
Gambar satelit menunjukkan bahwa Korea Utara kini telah menggali parit besar di bekas jalur perlintasan tersebut.
Secara teknis, kedua negara Korea ini masih berada dalam status perang karena konflik yang terjadi pada tahun 1950 hingga 1953 hanya berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.
Baca Juga: 4 Fakta Tindakan Balasan Korea Selatan ke Korea Utara Usai Dikirimkan Balon Sampah
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com