INDOZONE.ID - Waduk-waduk utama di India telah mencapai level terendah pada Maret 2024 dalam lima tahun terakhir, demikian data pemerintah menunjukkan.
Hal ini mengindikasikan adanya kemungkinan tekanan terhadap ketersediaan air minum dan listrik pada musim panas ini.
Di pusat-pusat utama seperti Silicon Valley India, Bengaluru, yang merupakan rumah bagi perusahaan-perusahaan seperti Google, pasokan air telah dibatasi.
Data pemerintah menunjukkan, sebanyak 150 waduk yang dipantau oleh pemerintah federal terisi hanya 40 persen dari kapasitasnya minggu lalu.
Di negara bagian selatan Karnataka, rumah bagi Bengaluru, waduk utama turun hingga 16 persen dari kapasitasnya.
Cadangan air merupakan yang terendah untuk Maret sejak 2019, ketika kapasitas waduk turun hingga 35 persen dan membuat kota-kota di bagian selatan, seperti Chennai, kehabisan air.
Baca Juga: Mahasiswa Muslim di India Diserang Saat Salat Tarawih Oleh Kelompok Ekstrimis Hindu
Situasi ini dapat meningkatkan krisis di kota-kota tengah dan selatan yang menghadapi gelombang panas ekstrem pada April dan Mei. Sumber daya air India baru terisi kembali sekitar Juni dengan adanya hujan pra-musim hujan dan musim hujan.
Di negara-negara bagian industri lainnya, seperti Maharashtra, Andhra Pradesh dan negara-negara bagian pertanian, Uttar Pradesh dan Punjab, tingkat curah hujan berada di bawah rata-rata 10 tahun.
Sandeep Anirudhan, penyelenggara Koalisi untuk Keamanan Air, mengatakan bahwa dalam jangka panjang akan ada resiko perang air jika pemerintah tidak bertindak sekarang.
Rendahnya tingkat air menyusul musim hujan tahun lalu yang mengalami hujan paling ringan sejak tahun 2018, setelah pola cuaca El Nino membuat Agustus lalu menjadi yang terkering dalam lebih dari satu abad.
Musim hujan juga tidak merata, dengan beberapa daerah menerima lebih banyak hujan daripada yang lain.
Baca Juga: India Darurat Kekerasan Seksual, 31.000 Lebih Kasus Terjadi Sepanjang 2023
Seorang pejabat senior di kementerian listrik federal mengatakan bahwa kementerian sedang memantau tingkat waduk, tetapi belum mengantisipasi situasi yang dapat menyebabkan penutupan pembangkit listrik.
"Jika situasinya memburuk karena kurangnya hujan, pasokan air minum akan mendapatkan prioritas di atas pembangkit listrik," kata pejabat senior yang tak disebutkan namanya, seperti dilansir Reuters, Rabu (20/3/2024).
Kementerian sumber daya air federal dan komisi air tidak menanggapi permintaan melalui email untuk memberikan komentar.
Writer: Putri Octavia Saragih
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters